Karimun, Kepri (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menyatakan akan meningkatkan kerja sama dengan Perum LKBN ANTARA dalam menyiarkan pembangunan dan pengembangan kawasan perdagangan bebas di kabupaten yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.

"Kerja sama yang telah terjalin akan terus kita tingkatkan sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan di Kabupaten Karimun sebagai daerah perbatasan," kata Asisten I Sekretariat Kabupaten Karimun Raja Usman dalam "talk show" di Radio Canggai Putri, Tanjung Balai Karimun, kemarin.

Raja Usman menjadi narasumber dalam talk show bertemakan "Peranan LKBN ANTARA dalam Membangun Sinergitas antara Kebijakan Pusat dengan Daerah Perbatasan" dengan dipandu penyiar Gita Asmara.

Turut menjadi pembicara Jo Seng Bie yang mewakili LKBN ANTARA Biro Kepulauan Riau dan Kasubdit Media Luar Ruang dan Audio Visual Direktorat Pengelolaan Media Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi Endang Kartiwak.

Turut mendampingi Kepala Biro LKBN ANTARA Provinsi Kepri Evy Ratnawati Syamsir, Kepala Bagian Humas Setkab Karimun Muhammad Yosli dan Johny Tarigan dari ANTARA pusat dan sejumlah staf Kemenkominfo.

Karimun membutuhkan media untuk menyiarkan informasi tentang pengembangan kawasan perdagangan bebas. ANTARA sebagai kantor berita nasional merupakan mitra strategis untuk menyiarkannya kepada masyarakat bahkan hingga luar negeri, kata Raja Usman.

Menurut dia, sebagai kantor berita resmi, ANTARA masih terdepan dalam menyajikan berita yang akurat, berimbang dan menjadi rujukan di tengah ketatnya persaingan bisnis media.

Kredibilitas ANTARA sebagai kantor berita resmi Indonesia diharapkan dapat menjembatani aspirasi daerah perbatasan sehingga menjadi perhatian dari pemerintah pusat.

"Terpenting, ANTARA harus menyajikan berita dari sumber yang pantas dan kredibel. Konfirmasi ulang terhadap sebuah berita harus dikedepankan agar berita yang disiarkan tetap akurat dan bernilai edukasi bagi masyarakat," katanya.

Kabupaten Karimun, kata dia, memiliki dua pulau terdepan, Pulau Takong Hiu dan Pulau Karimun Kecil. Selain itu juga berbatasan dengan Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan tersibuk di dunia.

"Karimun merupakan daerah khas dengan berbagai macam persoalan, mulai isu sengketa tapal batas dengan negara tetangga, pencurian ikan oleh nelayan asing hingga kondisi masyarakat yang masih jauh tertinggal dibandingkan daerah lain di Tanah Air.

Dia berharap berbagai persoalan itu disajikan ANTARA secara objektif sehingga menjadi perhatian dari pemerintah pusat.

Endang Kartiwak mengatakan LKBN ANTARA seharusnya menjadi mitra bagi pemerintah daerah karena merupakan bagi dari kerja sama "public service obligation" (PSO) bidang pers dengan Kemenkominfo.

"Dalam kerja sama itu, ANTARA bertugas menyiarkan informasi kenegaraan, termasuk menyiarkan informasi pembangunan daerah, kegiatan BUMN dan BUMD," katanya.

LKBN ANTARA, kata dia, berkewajiban menyajikan berita yang mengacu pada isu yang bersifat strategis, keketuaan Indonesia di ASEAN, demokratisasi dan penegakan hukum, program Millenium Development Goals (MDG`S), perekonomian dan pembangunan karakter dan citra bangsa.

"Kami melihat, ANTARA Kepri sudah bersinergi dengan pemerintah daerah, dan yang terpenting, berita-berita yang berkaitan dengan tema-tema itu dapat tersiar luas kepada masyarakat," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Jo Seng Bie mengatakan keberadaan ANTARA di Kepri dan Karimun pada khususnya semakin nyata pada 2011 setelah menjalani fase perintisan selama empat tahun.

"Kami berharap Pemkab Karimun terus mendorong para pewarta ANTARA Kepri agar terus berkarya sehingga memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah perbatasan,"

Pada hari yang sama, Endang Kartiwak didampingi Evy Ratnawati Syamsir juga menggelar talk show di Radio Azam dengan tema "Sosialisasi Kebijakan Pusat melalui LKBN ANTARA".

Dalam talk show di Radio Azam, Evy Ratnawati menegaskan peranan ANTARA sebagai menjembatani kepentingan daerah dengan pemerintah pusat.

"Radio Azam dan Canggai Putri merupakan mitra karena turut membantu menyiarkan berita ANTARA yang disiarkan melalui portal kepri.antaranews.com," kata Evy yang baru beberapa bulan menjabat Kabiro ANTARA Kepri menggantikan Jo Seng Bie.
(ANT-028/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011