Kuala Lumpur (ANTARA News) - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad, memperingatkan bahwa pangsa pasar mobil nasional negara itu, Proton, bisa melorot hingga menjadi 10 persen, jika skema impor mobil yang kontroversial diteruskan. Kebijakan itu dapat menyebabkan Proton kehilangan pangsa pasar dan menyusut menjadi 10 hingga 20 persen di negaranya sendiri, kata Mahathir, layaknya dikutip kantor berita Malaysia, Bernama. Mahathir, penasihat Proton, menyesalkan pemerintah yang belum mengambil reaksi apa pun sejak ia mengangkat isu ijin skema impor mobil yang kontroversial tahun lalu. "Saya kecewa, itu yang bisa dikatakan, apalagi yang bisa dikatakan, karena kebijakan itu masih belum diubah," katanya. Mahathir menggerutu soal keputusan dan dampaknya bagi pabrik mobil Proton. Tahun lalu, ia melontarkan kecaman kepada menteri industri dan perdagangan internasional Malaysia, Rafidah Aziz, soal kebijakan impor mobil. Mahathir mengatakan bahwa skema itu memugkinkan masuknya mobil asing dengan harga rendah ke Malaysia. Mahathir juga mengatakan bahwa masih ada dua orang yang memiliki ijin dalam jumlah besar, dan siapa pun yang ingin mengimpor mobil harus berurusan dengan mereka untuk memasukkan mobil impor. "Mengapa hampir 80 persen ijin harus diberikan kepada orang yang sama, orang yang sebelumnya mendapat teguran," katanya. Pangsa pasar Proton turun menjadi 41 persen pada 2005. Pabrik mobil itu menguasai 60 persen pangsa pasar pada 2002, tetapi kemudian menurun menjadi 48 persen pada 2003 dan turun lagi menjadi 44 persen pada 2004. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006