Jakarta (ANTARA News) - Partai Golongan Karya (Golkar) siap meramaikan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta 2012 mendatang.

Partai berlambang pohon beringin pun telah bersepakat mengusung Prya Ramandhani untuk maju dalam bursa pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta.

"Kami sudah sepakat mengajukan Prya maju sebagai calon tunggal yang diusung partai Golkar. Keputusan tersebut telah ditetapkan dalam Rapat Kerja Daerah, sudah dilaporkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) melalui Rapimnas dan Rakornas," kata Sekretaris Jenderal DPD Partai Golkar DKI, Zainuddin kepada wartawan, di Jakarta, Kamis.

Namun, ungkap Zainuddin, melihat kondisi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI yang hanya memiliki tujuh kursi, tidak memungkinkan partainya mengusulkan calonnya sendiri.

"Partai Golkar harus berkoalisi, tidak bisa mandiri mengajukan calonnya sendiri. Partai juga sudah melakukan kesepakatan ke beberapa partai politi di antaranya Gerindra, Hanura dan Partai Damai Sejahtera (PDS) untuk mengusung Prya Ramandhani," ungkapnya.

Ia menegaskan, DPD Partai Golkar DKI Jakarta saat ini tidak lagi berambisi mengincar posisi orang nomor satu di Ibukota periode 2012 - 2017.

"Kalau pun nanti ada calon Gubernur yang lebih baik, Partai Golkar siap mendukung dan tidak berkeberatan duduk di posisi kedua," tegasnya.

Zainuddin menjelaskan, DPD Golkar DKI selama ini belum pernah membahas atau mendiskusikan calon lain selain Prya yang diusung dalam Pemilukada DKI Jakarta untuk posisi nomor satu atau dua.

"Secara otoritas hirarki partai Golkar, dan DPD lebih berhak menentukan calon gubernur. Pertimbangannya, 60 persen DPD dan 40 persen DPP. Di Golkar, DPD diberi kewenangan lebih besar dalam menentukan hal ini," jelasnya.

Mengenai Tantowi Yahya, yang menyatakan siap maju sebagai Cagub DKI dari Partai Golkar, Zainuddin memastikan tidak pernah ada kesepakatan itu.

"Tantowi tidak pernah bicara, tapi kalau Azis Syamsudin sudah berkomunikasi dan legowo memberikan kesempatan ini pada Prya. Golkar hanya menerima keputusan formal saja," tandasnya.

(ANT 306/R021)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011