Cepu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta persoalan ExxonMobil dan PT Pertamina menyangkut operator kilang minyak Cepu agar secepatnya bisa diselesaikan. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di hadapan sejumlah pejabat Exxon dan Pertamina serta beberapa menteri kabinet dalam kunjungan ke Gedung Wisuda Pusdiklat Migas Cepu, Blora, Jawa Tengah, Sabtu. Turut hadir dalam acara itu Menko Perekonomian Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menperin Fahmi Idris, Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Meneg BUMN Soegiharto, Kepala BKPM M. Luthfi, Wakil Direktur Pertamina Mustiko Saleh, serta Presiden dan General Manager ExxonMobil, Peter J. Coleman. Sebelumnya, Dirjen Migas, Iin Arifin Tahkayan dan Kapusdiklat Migas, Suryantoro memberikan pemaparan kepada Wapres Kalla mengenai proyek kilang minyak Cepu dan permasalahannya. "Sebelum ke sini, Presiden meminta saya untuk turun ke sini dan menyampaikan ini harus jalan. Exxon dan Pertamina harus kooperatif mengembangkan satu tujuan," kata Kalla. Menurut Wapres, sangat tidak logis bila masalah itu menghambat kerjasama pengelolaan kilang minyak Blok Cepu hingga berbulan-bulan. Dikatakannya, bila akhir Februari 2006 permasalahan pengelolaan itu tidak kunjung tuntas, Meneg BUMN dan Menteri ESDM akan mengambil alih persoalan itu agar kerjasama bisa berjalan. "Sebab bila tidak, negara tidak mungkin membiarkan persoalan itu berlarut larut karena menyangkut kepentingan nasional, yakni bagaimana produksi bisa berjalan dan produksi itu bisa dikerjakan bersama-sama," katanya. Sementara itu, Menteri ESDM Purnomo mengatakan persoalan operator kilang minyak Cepu semestinya sudah ada titik temu. Ia menjelaskan dalam struktur organisasi ada Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Operating Officer (COO). Pemerintah, lanjut Purnomo, mengusulkan agar posisi CEO dipegang Pertamina, sementara COO dipegang oleh ExxonMobil dan jabatan wakil posisi itu dipegang orang pihak sebaliknya agar ada pemerataan organisasi. Purnomo mengatakan pelaksana lapangan sebagai pemegang kendali komando juga bisa dibicarakan antara ExxonMobil dan Pertamina dalam bentuk Join Operating Company. (*)

Copyright © ANTARA 2006