Jakarta (ANTARA News) - Harbin Institute Technology (HIT), salah satu universitas terbaik bidang teknik di China yang juga terlibat langsung dalam program antariksa di negaranya, akan hadir di Indonesia dalam pameran pendidikan November mendatang.

HIT yang berdiri di ibukota provinsi Heilongjiang, Harbin sejak 90 tahun silam, selama ini juga telah terlibat dalam proyek luar angkasa Shenzhou dan beberapa kali memenangkan lomba robotika di China dan luar negeri.

HIT bersama 14 universitas ternama China lainnya akan hadir dalam pameran pendidikan yang digelar di Mangga Dua Square Jakarta, lalu di Hotel Horizon Semarang, Jateng, dan di Hotel Tunjungan Surabaya, Jatim pada November nanti.

Menurut Ir Samuel Wiyono MBA dari BLCI Mangga Dua Square, lembaga yang menyelenggarakan pameran itu, dengan reputasi HIT, maka wajar jika banyak mahasiswa dari mancanegara, termasuk Indonesia ingin berkuliah di HIT.

“Maka, tak heran bila banyak mahasiswa dari mancanegara, termasuk Indonesia yang ingin menggeluti bidang teknik, tertarik berkuliah di HIT,” kata Samuel Wiyono disela persiapan Pameran Pendidikan China ke-13 belum lama ini.

“Tentunya menuntut ilmu di perguruan tinggi yang berkontribusi dalam proyek ruang angkasa akan memiliki kebanggaan tersendiri,” katanya.
 
Terus meningkat

Samuel Wiyono menjelaskan bahwa saat ini ada sekitar 900 mahasiswa asing yang berkuliah di HIT, sebagian besar dari mereka berasal dari Rusia, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa lainnya.

Jumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di HIT baru 1 persen dari total mahasiswa asing di universitas itu.
 
“Namun, setiap tahun jumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di sana terus meningkat, setelah mengetahui dan melihat sendiri reputasi HIT,” jelasnya.  
 
Mahasiswa Indonesia juga berkesempatan  kuliah di program gelar S1 untuk bidang studi Teknik Sipil (Civil Engineering) atau pun Teknik Material (Material Engineering) dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar.

Kedua bidang studi tersebut merupakan salah satu bidang studi terbaik di HIT, bahkan juga di China.
 
“Jadi, mahasiswa yg belum menguasai bahasa Mandarin tetap bisa mengikuti kuliah kedua bidang studi tersebut. Selain itu, mereka juga diberikan pelajaran bahasa Mandarin dalam kurikulumnya. Maka, setelah lulus mereka diharapkan menguasai bahasa Mandarin dan Inggris seperti yang disyaratkan di banyak perusahaan multinasional,” jelasnya.
 
Mengenai biaya kuliah di HIT, Samuel menjelaskan kendati HIT merupakan universitas bergengsi namun biaya kuliah tetap terjangkau misalnya untuk belajar bahasa Mandarin uang sekolahnya hanya RMB 14.000/tahun atau berkisar Rp20 jutaan per tahun.

Mahasiswa juga tidak dikenakan uang pangkal atau uang gedung jika kuliah program gelar sekalipun.  
 
“Walaupun  HIT merupakan universitas ternama dan kampusnya di tengah kota, namun biaya kuliahnya lebih rendah dibandingkan dengan universitas-universitas di Beijing, Shanghai dan  Guangzhou dengan peringkatnya yg sama, apalagi biaya hidup di Harbin relatif lebih rendah dibanding di tiga kota tersebut,” jelas Samuel lagi.

Pameran Pendidikan China ke-13 akan diadakan pada Sabtu (5/11) dan Minggu (6/11) di Mangga Dua Square, Jakarta Utara, dilanjutkan Rabu (9/11) dan Kamis (10/11) di Hotel Horison Semarang, serta diakhiri Sabtu (12/11) dan Minggu (13/11) di Hotel Tunjungan Surabaya.

(S026)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011