Surabaya (ANTARA News) - Kapoldo Jawa Timur Irjen Pol Hadiatmoko menyatakan bahwa sementara ini insiden di Sepande Kauman, Candi, Sidoarjo, yang menewaskan Riyadhus Sholihin (40) bukanlah kejadian salah tembak.

"Saya sudah mengutus Kabid Propam Polda ke TKP untuk mencari masukan tentang kejadian itu. Untuk sementara, bukan salah tembak, tapi anak buah ditabrak hingga gegar otak, lalu penabrak lari. Nantilah (informasi yang lengkap), Propam masih menyelidiki," katanya di Mapolda Jatim, Jumat.

Setelah memimpin serah terima jabatan (sertijab) 16 Kapolres se-Jatim di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim, ia mengemukakan hal itu menanggapi tewasnya warga RT 01/01, Sepande Kauman, Candi, Sidoarjo, Jumat (28/10) pukul 02.30 WIB. Almarhum yang meninggalkan dua anak itu merupakan sopir untuk buruh pabrik PT Ecco Indonesia.

Senada dengan itu, Pjs Kabid Humas Polda Jatim AKBP Elijas Hendrajana menjelaskan informasi yang diterima dari Propam Polda Jatim di TKP bahwa pelaku (Riyadhus Sholihin) semula menabrak anggota Reskrim Polres Sidoarjo Briptu Widianto hingga tidak sadarkan diri dan gegar otak.

"Awalnya, Briptu Widianto bersama lima rekannya patroli dan pulang pada Jumat dinihari, namun saat hendak pulang ada mobil Carry Nopol W-1499-NW yang dikendarai pelaku dan menabrak Briptu Widianto," kata AKBP Elijas Hendrajana yang juga Kasubbid Penyedia Informasi dan Dokumen (PID) Bidang Humas Polda Jatim itu.

Menurut dia, Briptu Widianto yang dilarikan ke ICU RS Delta Surya Sidoarjo itu sempat dijahit dengan sepuluh jahitan di kepala dan luka di bagian kaki, namun sebagian rekannya mengejar pelaku dan pelaku tetap melarikan mobilnya, meski diminta berhenti dengan tembakan peringatan.

"Akhirnya, mobil pelaku menabrak pagar rumah warga, lalu berhenti dan anggota pun meminta untuk berhenti, namun pelaku mengeluarkan celurit, sehingga anggota terpaksa mengaku bahwa dirinya merupakan anggota Polres Sidoarjo, tapi pelaku berusaha melawan dengan menyabetkan celuritnya," katanya.

Ia menjelaskan sabetan celurit pelaku mengenai jari kelingking dan siku tangan kanan dari Briptu Eko, sehingga Briptu Eko pun menembak lengan kanan pelaku untuk melumpuhkan dan pelaku berhenti.

"Pelaku sempat dilarikan ke rumah sakit di Sidoarjo, namun kehabisan darah dan pelaku akhirnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim, tapi nyawa pelaku tetap tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia," katanya.

Untuk menelusuri kejadian itu, katanya, Kapolda Jatim akhirnya memerintahkan Kabid Propam Polda Jatim guna menyelidiki insiden itu. "Saat ini, Propam sudah memeriksa intensif korban dan saksi.

Saksi sipil yang diperiksa adalah Muhammad Jamrudi, warga Gajah Magersari, Sidoarjo; Edy Santoso, warga Jalan Taman Pinang, Sidoarjo; dan Dodik Cemengkalang, warga Sidoarjo. "Kita tunggu saja hasil pemeriksaan Propam Polda Jatim," katanya.

Sementara itu, keluarga korban di RS Bhayangkara Polda Jatim menyayangkan sikap polisi yang menangani kasus tabrak lari dengan tindakan yang berlebihan hingga menewaskan almarhum Riyadhus Sholihin.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011