Beijing (ANTARA News) - Kepala dana talangan zona euro mengadakan pembicaraan di Beijing Jumat selagi Eropa mencoba membujuk China dan ekonomi emerging utama lainnya supaya membantu menyelamatkannya dari krisis utang yang melumpuhkan.

Klaus Regling, CEO Fasilitas Stabilitas Finansial Eropa (EFSF), berada di China sesudah para pemimpin Eropa mencapai kesepakatan terakhir untuk menangani krisis tersebut, yang mereka harapkan akan meningkatkan kepercayaan pasar pada negara-negara zona euro yang sedang dalam perjuangan.

Rencana tersebut, diumumkan oleh Presiden Prancis Nicolas Sarkozy sesudah 10 jam pembicaraan KTT di Brussels pada Kamis, termasuk melipatempatkan kekuatan EFSF menjadi satu triliun euro (1,4 triliun dolar).

Baik pihak berwenang UE maupun China tidak memberikan detail tentang siapa yang akan ditemui Regling di Beijing, namun para pemimpin di KTT Kamis berdiskusi meminta China dan emerging ekonomi lain supaya membantu, kemungkinan dengan investasi di dana penyelamatan.

Beberapa jam sesudah kesepakatan diambil, Sarkozy menelpon Presiden China Hu Jintao, yang kemudian memberikan wawancara televisi dimana dia membela usulan tersebut, yang detailnya tetap tidak jelas.

"Jika China, yang mempunyai 60 persen cadangan global, memutuskan investasi dalam euro bukannya dolar, mengapa menolak?" kata Presiden Prancis itu, menambahkan: "kemerdekaan kami tidak bagaimanapun juga disanksikan dengan ini."

China, ekonomi terbesar kedua dunia, telah menginvestasikan sejumlah uang dalam obligasi Eropa dan telah berulang kali meminta Eropa agar menangani krisis utangnya, dengan mengatakan kegagalan bertindak berisiko menyeret dunia kembali ke dalam resesi.

Media negara China telah melaporkan bahwa negara itu setuju akan menyumbang untuk EFSF, namun belum ada konfirmasi resmi tentang hal ini dan Beijing memberikan sedikit indikasi tentang bagaimana dirinya siap untuk menolong.

Kamis, Beijing dengan hati-hati menyambut baik kesepakatan Eropa dan mengulangi kembali "kepercayaan China kepada UE dan ekonomi Zona euro".

Namun menalangi negara-negara maju akan menjadi jualan keras bagi para pemimpin Komunis di negara yang harga rumah dan makanan yang meroket merugikan jutaan rumah tangga miskin dan banyak eksportir kecil yang berjuang membayar tagihan mereka.

"Banyak yang tidak dapat mengerti mengapa China harus memberikan bantuan kepada Eropa, karena Wenzhou kotanya sendiri dalam krisis pendanaan," kata harian Global Times dalam sebuah editorialnya Jumat, menunjuk pada himpitan kredit yang telah menghantam bisnis di kota timur itu.

Kantor berita negara China Xinhua Kamis mengatakan Eropa perlu mengambil tanggungjawab atas krisis tersebut, dan tidak menggantungkan diri pada "orang Samaria yang baik" untuk menyelamatkan benua tersebut.

Ada bebrapa kemungkinan cara dimana China dapat membantu zona euro.

China dapat secara langsung investasi di EFSF; menempatkan uang dalam wahana khusus untuk utang Eropa dalam kesulitan yang dikelola Dana Moneter Internasional; menginvestasikan secara langsung di bank, atau mudahnya membeli utang pemerintah zona euro.

Namun analis IHS Global Insight Ren Xiangfang mengatakan China kemungkinan akan menyertakan sejumlah syarat untuk investasi manapun, seperti akses pasar yang lebih besar di Eropa dan mendiamkan kekuatan yuan, yang menurut para kritikus dimurahkan.

"China ingin mendapatkan apa yang diinginkan jika dia diharuskan memainkan peranan dalam masalah ini," kata Ren kepada AFP.

Regling dijadwalkan akan memberikan keterangan media di ibukota China Jumat siang.

Dia akan menuju Jepang pada akhir pekan, kata delegasi Uni Eropa di Beijing dan Tokyo. (K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011