Bangkok (ANTARA News) - Pabrik Chevrolet di Thailand hingga Jumat masih beroperasi meski belum lepas dari kekhawatiran terkena dampak banjir.

"Sepertinya tinggal kami dan satu pabrik merek Jerman yang masih beroperasi di Thailand. Lainnya sudah berhenti karena dampak banjir," kata Martin Apfel, President General Motors kawasan ASEAN.

Martin mengemukakan hal tersebut kepada wartawan yang mengunjungi pabrik powertrain di Rayong.

Dia mengemukakan pihaknya selama ini bahu membahu bersama para pemasok agar suplai ke pabrik tersebut bisa terus berjalan.

Pabrik tersebut mendapatkan kiriman komponen dari 250 pemasok di seluruh dunia, 25 di antaranya berada di Thailand.

"Beberapa pemasok di Thailand sudah berhenti karena mereka kebanjiran. Ada yang terendam hingga tiga meter. Yang masih bisa mengirim dan memproduksi, kami bantu terus," katanya.

General Motors Thailand membentuk crisis center untuk terus memantau dan membantu para pemasok mereka.

Apfel mengatakan banjir membuat pihaknya dan pemasok "putar otak" agar komponen tetap bisa dikirim ke pabrik dengan berbagai cara."Ada pemasok yang bahkan menggunakan balon untuk mengangkut kirimannya," kata Apfel.

Menurut dia, situasi banjir tersebut belum bisa diperkirakan akan mulai surut atau memburuk. "Kami belum tahu, besok bagaimana," katanya.

Pabrik powertrain di Ranyong dengan 500 karyawan dan beroperasi secara reguler mulai Agustus 2011. Pabrik seharga 200 juta dolar tersebut berdampingan dengan pabrik lainnya milik General Motors di kawasan tersebut.Total karyawan General Motors Thailand sekitar 3.500 orang.
(A038)
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011