Kuala Lumpur (ANTARA News) - Indonesia dan Malaysia sudah selayaknya perlu meningkatkan hubungan silahturahmi antar organisasi pemuda yang lebih berkualitas demi terciptanya sinergi dalam merangkul masa depan yang lebih aktif.

"Sesama pemuda perlu saling bertemu karena mereka kelak lah yang menjadi pemimpin di kedua negara serumpun ini," kata Direktur Jenderal Biro Tatanegara Jabatan Perdana Menteri Malaysia Datuk Raja Arif Bin Raja Ali disela-sela "Pertemuan Serantau One Region" di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.

Menurut dia, pertemuan yang berkualitas yaitu didasari oleh niat untuk mencapai kebaikan sehingga mampu menaikkan harkat dan martabat sebagai negara serumpun ini.

Untuk itu, lanjut dia, pertemuan seperti ini terutama antar organisasi pemuda kedua negara sangatlah baik karena selain bisa menyejukkan hubungan kedua negara juga sebagai bagian untuk membina agenda masa depan yang lebih pro aktif.

Dengan semakin banyak pertemuan tentu kedua belah pihak saling belajar untuk mengurus dan menghormati perbedaan pendapat, namun tetap mengedepankan pencapaian positif diberbagai bidang ilmu ekonomi, sosial dan budaya serta bidang keilmu pengetahuan lainnya sehingga mampu menaikkan harkat dan martabat sebagai negara serumpun ini.

Dalam kaitannya, media sangatlah berperan penting untuk pencapaian hubungan yang berkualitas itu dengan menyampaikan informasi yang berdasarkan fakta dan berlaku adil dengan tidak membesar-besarkan permasalahan kecil, ataupun sebaliknya mengecilkan persoalan yang berpotensi menjadi besar.

"Media di kedua negara harus adil dan proporsional dalam menyampaikan informasinya," ungkap Datuk Raja.

Sementara itu, ketua Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami) untuk Indonesia, Saiful Hadi menyampaikan perlunya kesadaran media massa di kedua negara ini untuk membantu menyelesaikan permasalahan dengan menyampaikan informasi sesuai fakta dan tidak menggunakannya untuk kepentingan politik sesaat.

Dikatakan Saiful, Iswami dalam hal ini akan selalu bekerja keras demi memperbaiki komunikasi antar media kedua negara termasuk juga dalam menjembatani hubungan kerja sama bidang sosial dan budaya.

Memang harus diakui, kata dia, hingga saat ini apabila terjadi konflik antar kedua bangsa serumpun ini maka akan menjadi isu seksi untuk dihembuskan.

Namun demikian, Iswami berharap agar media di Indonesia ataupun Malaysia mampu menahan diri dengan melihat terlebih dahulu fakta-fakta yang ada dan tentunya harus seimbang.


Hubungan istimewa

Dato Sri Ahmad Zamzamin Bin Hashim menambahkan hubungan Indonesia-Malaysia merupakan satu bentuk hubungan yang sangat luar biasa istimewanya sebab sebagai negara serumpun (suku bangsa Melayu) dan mayoritas penduduknya mementingkan permufakatan dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam hal sosial, budaya, ekonomi maupun politik antar negara.

Dengan adanya pertemuan ini, dia berkeyakinan dapat memberikan satu inspirasi kepada tokoh-tokoh pemuda kedua negara untuk membentuk agenda produktif untuk mencapai kesejahteraan dan keharmonisan hubungan kedua bangsa ini.

"Dengan semangat kekeluargaan, maka tentunya pertemuan ini akan memberikan suntikan baru di dalam membentuk kerja sama yang lebih dinamis di masa mendatang," kata Dato Sri Zamzamin.

Dalam pertemuan ini, perwakilan pemuda kedua negara ikut hadir. Dari Indonesia seperti Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, PB Nadhatul Ulama, PB Mathla`ul Anwar, Majelis Ulama Indonesia serta Nasyiatul Aisyiyah.

Sedangkan dari ormas pemuda pihak Malaysia diantaranya Jaringan Melayu Malaysia, Persatuan Pengguna Islam Malaysia, Puteri Umno Malaysia, Persatuan Silat Malaysia, ataupun persatuan pengguna jalanraya Malaysia.

Selanjutnya perwakilan media, tampak hadir Aat Surya Safaat, koordinator staf ahli direksi Perum LKBN ANTARA, Syamsuddin Haesy, Direktur Utama Harian Jurnal Nasional serta dari Kantor Berita Bernama (Malaysia), Harian Utusan (Malaysia) dan TV3 Malaysia.
(T.N004/M027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011