Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Media Islam Internasional ke-2 yang akan digelar di Jakarta, 13-15 Desember 2011 diharapkan dihadiri 400 peserta dari berbagai negara mayoritas berpenduduk Muslim, anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI).

"Konferensi ini akan menghadirkan 20 pembicara kunci dan narasumber dari pakar media, ilmuwan Muslim dan praktisi media dari berbagai negara," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat kepada wartawan di Jakarta

Dari Indonesia yang akan menjadi pembicara dalam konferensi yang akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara itu, ada lima orang, antara lain, Prof Dr Azyumardi Azra, Prof Dr Komaruddin Hidayat, Dr Alwi Dahlan, dan Parni Hadi, ujarnya.

Konferensi bertema "New Media and Communication Technology in the Muslim World" diselenggarakan Kemenag dan Rabithah Alam Islami yang berpusat di Arab Saudi dan bertujuan meningkatkan kerja sama dan membentuk jejaring antara negara-negara Islam untuk mengantisipasi persoalan yang merugikan umat Islam.

Latar belakangnya adalah fakta bahwa dunia informasi dan teknologi komunikasi pada saat ini memasuki era yang sangat mencengangkan dimana berbagai media tumbuh sangat pesat seiring berkembangnya internet, dan memicu perubahan tatanan politik sosial budaya dan keagamaan masyarakat.

Agenda konferensi itu antara lain Pembukaan di Istana Negara, yang dilanjutkan sesi pleno di Hotel Sultan mengenai media di era masa kini, kerja sama dan jaringan media Islam di dunia muslim, wacana dunia muslim, hingga solusi praktis meningkatkan media Islam.

"Konferensi akan juga diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi dan penutupan oleh Wakil Presiden," kata Bahrul yang saat itu didampingi Kepala Pusat Informasi Kemkominfo Gatot Dewabrata.

Dikatakannya, konferensi ini merupakan kelanjutan dari Konferensi Media Islam Internasional pertama yang pernah diselenggarakan di Jakarta pada 1-3 September 1980 diketuai Menteri Penerangan RI kala itu Harmoko, yang diikuti 327 peserta dari 49 negara.

Pada konferensi pertama itu dihasilkan Deklarasi Jakarta yang berisi kode etik wartawan Islam, penetapan Sekjen Rabithah Alam Islami (Ali Al Harakan) sebagai Sekjen tetap media massa Islam sedunia berkedudukan di Mekkah.

"Selain itu menghasilkan pendirian Dewan Tertinggi Penerangan Islam yang berkedudukan di Mekkah," katanya.
(T.D009/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011