Sukoharjo (ANTARA News) - Ayah dari buron pelaku dugaan terorisme Nanang Irawan, Lilik Hadi Suprapto, mengaku lega putranya dapat ditangkap oleh aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror dengan cara yang baik dan tidak menggunakan kekerasan.

"Alhamdulillah penangkapan anak saya tadi pagi di Madiun terjadi seperti yang saya harapkan yakni tidak dengan penganiayaan karena dia belum pasti bersalah dalam kasus ini. Terimakasih kepada aparat yang sudah melakukan penangkapan dengan cara yang baik itu," kata Lilik ketika ditemui wartawan di rumahnya di Desa Cemani, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Lilik mengatakan dirinya mendapatkan kabar soal penangkapan Nanang Irawan dari istrinya yang pertama kali mengetahui kabar tersebut dari media massa.

"Jika anak saya bersalah, silakan dihukum sesuai kesalahan yang dilakukannya," kata dia.

Menurut Lilik, komunikasi terakhir antara dirinya dengan putranya yang biasa disapa Nang Ndut itu terjadi beberapa bulan lalu dan Nanang mengatakan bahwa ia sudah bertobat serta ingin pulang untuk bertemu anaknya.

Ia mengatakan Nanang merupakan anak yang pendiam dan beberapa waktu terakhir sebelum pergi meninggalkan rumah lebih banyak digunakan Nanang untuk bekerja.

Lilik mengaku dirinya sama sekali tidak mengetahui kegiatan Nanang di luar rumah dan ia tidak mengetahui sama sekali kebenaran dari tuduhan aparat kepolisian yang menyatakan bahwa Nanang terlibat sebagai instruktur perakitan bom di Cirebon beberapa waktu lalu.

Nanang Irawan yang ditetapkan menjadi buronan teroris kasus bom bunuh diri di Cirebon tersebut ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror di Madiun pada Jumat pagi.

Nanang yang dikabarkan bekerja di sebuah pabrik kulit kayu itu ditangkap tanpa perlawanan.
(202/M028)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011