Kuala Lumpur (ANTARA News) - Bucek Depp bersama tim "Expedition Fastron Metro TV Asia Europe 2011" melanjutkan perjalanan keliling dunianya dari Malaysia menuju sejumlah negara di Asia dan Eropa melintasi 18 negara dengan rute sepanjang 20.000 kilometer menggunakan mobil.

"Rute perjalanan dari Malaysia ini melalui Kuala Lumpur, Melaka, Kuantan, Penang dan selanjutnya menyeberang menuju Bangkok, Thailand," kata Ketua Tim Ekspedisi Bucek Depp sesaat sebelum keberangkatan rombongan dari depan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Jumat.

Rombongan dilepas oleh Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya, KBRI KL Suryana Sastradiredja dan sejumlah warga negara Indonesia yang bekerja di Malaysia.

"Kami menyambut baik adanya ekspedisi ini, apalagi dari tim stasiun TV. Diharapkan nantinya perjalanan ini dapat didokumentasikan dengan baik karena akan banyak sekali keunikan di negara-negara yang dilalui itu bisa disampaikan kepada masyarakat di Tanah Air," pintanya.

Bucek yang dikenal sebagai aktor film nasional ini menjelaskan sesampainya di Bangkok, rombongan ditunggu kehadirannya oleh masyarakat Indonesia di negara tersebut dan akan bersilaturahmi dengan mereka termasuk dengan sejumlah diplomat di KBRI di Thailand beserta stafnya.

"Kami di sana akan melakukan silaturahmi dengan para diplomat dan sejumlah staf KBRI di Bangkok," ungkapnya.

Setelah dari Thailand, kata dia, tim melanjutkan perjalanan ke Laos, China, Kirgistan, Kazaktan, Uzbekistan, Iran, Turki, Serbia, Hongaria hingga Venezia, Italia.

Tim ini melakukan perjalanannya menggunakan empat buah mobil dengan jumlah kru sebanyak 13 orang yang terdiri dari pengendara, mekanik, logistik, fotografer, jurnalis dan kameraman.

Bucek yang bernama asli Al Aththur Muchtar mengakui perjalanan ini cukup berat karena melintasi banyak negara yang memiliki peraturannya sendiri-sendiri sehingga terkadang memerlukan waktu yang lama untuk pengurusan perizinannya.

Senada dikatakan Monique Rijkers, wartawan Metro TV yang ikut dalam tim tersebut bahwa pengurusan perizinan menjadi bagian yang paling banyak menghabiskan waktu perjalanan.

"Banyak perizinan yang harus ditempuh termasuk izin untuk pembuatan film dokumenter," kata Monique, yang menjadi satu-satunya wanita dalam tim tersebut.

Rombongan juga akan berkunjung ke Paris, Brussel dan Amsterdam dan selanjutnya kembali ke Tanah Air dari Amsterdam menggunakan pesawat terbang, sedangkan mobil dibawa melalui laut.

(T.N004/M027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011