Yogyakarta (ANTARA News) - Pendapatan PT Kereta Api dalam tiga bulan terakhir turun cukup signifikan hingga mencapai Rp8,5 miliar seperti yang dialami Daerah Operasional VI Yogyakarta.

"Penurunan pendapatan tersebut salah satunya disebabkan komitmen dari PT Kereta Api (KA) dalam menerapkan pembatasan jumlah penumpang," kata Kepala Humas PT KA Sugeng Priyono disela pengecatan logo baru PT KA di Balai Yasa Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, besar penurunan pendapatan PT KA Yogyakarta tersebut bervariasi antardaerah operasional, namun penurunan yang cukup signifikan terjadi di Daerah Operasional VI Yogyakarta.

Ia mencontohkan, akibat pembatasan jumlah penumpang tersebut, pada sngkutan Lebaran 2011, jumlah penumpang kereta api mengalami penurunan hingga 17 persen.

"Tetapi, melalui pembatasan jumlah penumpang ini sudah menjadi komitmen kami untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kepala Humas PT KA Daerah Operasional VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, pihaknya tidak lagi menjual tiket berdiri, khususnya untuk kelas bisnis dan ekonomi.

Akibat tidak lagi ada tiket berdiri untuk ekonomi, maka jumlah penumpang pun berkurang hingga 50 persen untuk satu kali perjalanan, sedang untuk kelas bisnis berkurang hingga 25 persen dalam satu kali perjalanan.

Ia mencontohkan, tiket kereta kelas ekonomi Yogyakarta-Jakarta dijual dengan harga Rp35.000 per penumpang.

"Jika sebelumnya ada toleransi 50 persen tiket berdiri dalam satu gerbong, maka sudah ada pengurangan 500 penumpang dalam sekali perjalanan karena biasanya satu rangkaian kereta membawa 10 gerbong. Belum untuk kelas bisnisnya. Karenanya, pengurangannya sangat banyak," katanya.

Namun demikian, ia mengatakan bahwa pembatasan jumlah penumpang tersebut menjadi komitmen tidak terpisahkan dari PT KA untuk memberikan pelayanan terbaik.

"Kami masih bisa menutupi penurunan pendapatan tersebut dari unit bisnis lain seperti angkutan barang," katanya.

Sementara itu, sejak 28 September 2011, logo PT KA resmi diganti sehingga seluruh lokomotif harus menjalani pengecatan ulang agar mendapatkan logo baru.

Hingga akhir 2011, Balai Yasa menargetkan dapat mengecat logo PT KA di 94 lokomotif, dengan perhitungan ada dua hingga tiga lokomotif yang dicat logo baru tiap pekannya.

(E013/A035)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011