- "China juga berinvestasi di Inggris, khususnya dalam bidang penelitian dan pengembangan, dan jumlahnya semakin meningkat dalam hal yang terkait dengan elektrifikasi," papar Hawes.
Jakarta (ANTARA) - China, produsen sekaligus pasar kendaraan listrik baru terbesar di dunia, memainkan peran utama dalam elektrifikasi industri mobil, ujar seorang pemimpin industri otomotif Inggris kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

"Jika Anda mengamati peralihan dari bensin dan diesel ke elektrifikasi, semua pasar di dunia melakukan hal itu dengan laju yang berbeda. China merupakan salah satu pasar pertama dan masih berada di posisi terdepan," tutur Mike Hawes, Chief Executive Officer (CEO) Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), sebuah badan perdagangan otomotif terkemuka Inggris.

"Jelas bahwa China merupakan produsen sekaligus pasar mobil baru terbesar di dunia," kata Hawes, seraya menambahkan, "Negara tersebut memiliki peran utama itu."

Pernyataan Hawes muncul setelah sebuah analisis dari badan pimpinannya menunjukkan bahwa para produsen telah mengucurkan dana sebesar 10,8 miliar poundsterling (1 poundsterling = Rp18.853) dalam bidang kendaraan listrik dan baterai sejak 2011.

"China juga berinvestasi di Inggris, khususnya dalam bidang penelitian dan pengembangan, dan jumlahnya semakin meningkat dalam hal yang terkait dengan elektrifikasi," papar Hawes. "Ini sesuatu yang ingin diupayakan oleh kedua negara karena memberikan mobilitas tanpa emisi merupakan hal yang dibutuhkan oleh seluruh dunia."

Hawes menyambut perusahaan manufaktur baterai China, Envision Group, yang bermitra dengan perusahaan otomotif Jepang, Nissan, untuk membangun sebuah "gigafactory" di Sunderland, kota pelabuhan di Inggris. Dia menuturkan bahwa ini menjadi contoh kerja sama internasional dan penerapan teknologi yang baik.

Envision AESC, divisi baterai milik Envision Group, pada Oktober lalu mengumumkan bahwa mereka telah mengantongi izin perencanaan resmi untuk pabrik manufaktur baterai berskala besar pertama di Inggris.

Gigafactory berkapasitas 9 gigawatt jam (GWh) itu akan membentuk bagian dari kemitraan senilai 1 miliar poundsterling bersama Nissan UK dan Dewan Kota Sunderland untuk menciptakan pusat kendaraan listrik.

Hawes juga menyatakan bahwa Inggris dan China memiliki "dasar yang baik" dalam kerja sama di bidang industri mobil, seraya menuturkan, "Inggris merupakan pasar yang kompetitif. Kami menyaksikan peningkatan jumlah merek China yang datang ke pasar Inggris, dan perusahaan-perusahaan Inggris juga telah berinvestasi di China seputar produksi dan membawa merek Inggris ke China."

Saat membahas tentang berbagai tantangan dalam kerja sama industri mobil global, Hawes mengatakan bahwa hubungan internasional tengah berada dalam situasi yang sulit, tetapi hal itu akan diatasi.

"Saya merasa, dari perspektif Inggris, apa yang selalu kami inginkan adalah perdagangan yang bebas dan adil. Kami akan mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dan selama (memberi) manfaat bagi kedua negara dan pasar," imbuh Hawes. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022