Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate membuka dan meresmikan program Digital Leadership Academy (DLA) 2022 yang diharapkan dapat menciptakan para pemimpin dari sektor publik dan sektor privat menjadi SDM digital unggulan untuk membawa akselerasi transformasi digital Indonesia semakin lebih maju.

"Pelatihan ini berfokus untuk meningkatkan kepemimpinan digital sebagai titik kritikal dalam mendorong transformasi digital nasional kita. Kepemimpinan digital ini merupakan salah satu kunci keberhasilan transformasi digital nasional mengingat para pemimpin semakin dituntut untuk memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang tangkas dan relevan dengan perkembangan era digital," ujar Johnny dalam menyampaikan tujuan DLA 2022 saat membukanya secara virtual, Kamis.

Adapun pada pelaksanaan perdana DLA 2022, Kementerian Kominfo bermitra dengan perusahaan teknologi global yaitu Amazon Web Service (AWS) serta National University Of Singapore untuk membahas tema "Driving Government Digital Transformation with One Data and Smart City".

Ada 150 peserta yang telah terpilih dan mereka merupakan pimpinan dari sektor publik seperti ASN yang sudah memasuki tingkat Eselon III, Koordinator, atau jabatan fungsional Ahli Madya maupun dari sektor privat dari C-level (Chief level).

Kementerian Kominfo dan Amazon Web Service telah menyiapkan pendidikan yang terkustomisasi bagi para pemimpin itu agar dapat menstimulus ide dan gagasan segar untuk menyukseskan program transformasi digital di Tanah air.

"Dalam program ini, kami (Amazon Web Service) bersama Kementerian Kominfo dan Lee Kuan Tew School of Public Policy akan memberikan pelatihan pada para pimpinan lembaga dan pemerintah daerah agar bisa memimpin transformasi digital sebagai program prioritas sesuai arahan Presiden sehingga memiliki manfaat baik bagi masyarakat," kata Country Manager Public Sector Amazon Web Service M.Ghozie Indra Dalel mengurai program pelatihan untuk peserta DLA 2022.

Johnny juga menyampaikan harapan lainnya dengan kehadiran DLA 2022 semakin banyak inisiator langkah perubahan dalam merumuskan kebijakan secara khusus di sektor digital sehingga dapat mendorong pertumbuhan serta daya saing ekonomi dan industri sektor digital demi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dengan para pemimpin yang ada di Indonesia serta terlatih dalam hal kemampuan digitalnya, Johnny optimistis Indonesia mampu menggenapi proyeksi dari Pricewaterhouse Cooper (PwC) bahwa Indonesia di 2050 bisa menempati posisi keempat ekonomi terbesar di dunia secara global.

DLA 2022 secara keseluruhan akan menargetkan 550 peserta dari level pimpinan di lembaga, kementerian, pemerintahan daerah, dan sektor privat untuk bisa mendapatkan ilmu baru meningkatkan kapasitas mereka dalam hal bidang digital.

Selain perusahaan teknologi global, Kementerian Kominfo juga menggandeng delapan universitas kenamaan dunia seperti National University of Singapore, Tsinghua University,Imperial College London, University of Oxford, Harvard Kennedy School, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Cambrige, dan Cornell University.

Tidak hanya membahas mengenai transformasi digital dan efeknya terhadap masyarakat, DLA 2022 juga akan membahas topik tentang pengembangan bisnis, pengambil keputusan dan kebijakan, hingga pemanfaatan teknologi di era digital untuk mendukung kota pintar.


Baca juga: Percepatan transformasi digital dorong pengembangan ekonomi digital

Baca juga: Kominfo: Pentingnya kolaborasi global seiring gelombang digitalisasi

Baca juga: Kominfo ingin DEWG jembatani kepentingan negara berkembang dan maju

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022