Jakarta (ANTARA) - Jumlah koneksi 5G di China diperkirakan akan mencapai 892 juta pada akhir 2025, menurut analisis baru-baru ini oleh GSMA, asosiasi operator seluler internasional.

Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan GSMA sekitar setengah tahun lalu di Konferensi Internet Dunia Wuzhen, terlepas dari fakta bahwa beberapa provinsi dan kota di China saat ini sedang memerangi wabah COVID-19.

Permintaan 5G yang kuat di China Daratan menjadikannya sebagai pasar 5G tunggal terbesar di dunia, dengan koneksi 5G di negara tersebut mewakili lebih dari 75 persen dari total global hingga akhir tahun 2021, menurut laporan terbaru berjudul "The Mobile Economy China 2022" yang dirilis oleh asosiasi tersebut.

"China merupakan salah satu pasar terkemuka untuk 5G dan berperan penting dalam mempercepat transformasi digital industri," kata Sihan Bo Chen, kepala China Raya untuk GSMA.

Hingga awal Maret tahun ini, China memiliki sekitar 1,43 juta BTS 5G dan lebih dari 500 juta pengguna 5G. China akan bekerja untuk memastikan jumlah BTS 5G mencapai 2 juta tahun ini, tunjuk data resmi.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022