Mekah (ANTARA News) - Garuda Indonesia mengakui keterlambatan kelompok terbang tiga embarkasi Balikpapan, Kalimantan Timur, selama sembilan jam disebabkan mesin pesawat kemasukan sejumlah burung (bird strike) saat hendak mendarat di Bandar Udara Sepinggan, Rabu (5/10).

"Saat mau mendarat sekelompok burung lewat, sebagian masuk ke dalam mesin," ungkap General Manager Saudi Arabia dan Midlle East Garuda di Jeddah, Fikdanel Thaufik kepada wartawan di Jeddah, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Fikdanel Thaufik menanggapi Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 4103 yang akan mengangkut 324 calhaj asal kloter tiga Balikpapan mengalami keterlambatan kedatangan.

Mereka dijadwalkan tiba di Jeddah pada pukul 07.30 waktu Arab Saudi (WAS) di Bandara King Abdul Azis International Airport.

Akan tetapi karena mesin kemasukan burung, jamaah pun berganti pesawat dan baru tiba di Jeddah pada pukul 16.50 WAS atau 22.50 WIB.

Akibat kemasukan burung, katanya, baling-baling mesin pesawat sampai bengkok karena menabrak sekelompok burung tersebut.

Dia mengungkapkan, di dalam pesawat tersebut ada tombol "no go item" yang menyala jika terdapat masalah di dalam pesawat.

"Jika menyala, maka pesawat tersebut tidak boleh diberangkatkan. Tetap keselamatan yang utama," ujarnya.

Fikdanel memastikan pesawat tersebut sudah diperbaiki dan bisa dipakai kembali untuk mengangkut jamaah haji Indonesia.
(A025/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011