Mataram (ANTARA News) - Sebanyak 20 anak putus sekolah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, diberikan pelatihan memperbaiki handphone atau telepon genggam oleh pemerintah setempat agar mereka bisa membuka usaha sendiri.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnakertrans) Kota Mataram H Marzuki Sahaz mengatakan seluruh anak yang diberikan pelatihan memperbaiki handphone tersebut berasal dari sejumlah kelurahan yang ada di Kota Mataram.

"Rata-rata mereka hidup di jalanan dengan menjadi penjual koran, pedagang asongan. Para pekerja berusia 15-18 tahun itu kami tarik untuk diberikan pembinaan berwirausaha," katanya.

Menurut dia, jumlah dana APBD untuk pembinaan anak putus sekolah relatif terbatas, sehingga pihaknya hanya mampu mengakomodir sebanyak 20 anak.

Setiap anak yang sudah mendapat pembinaan dan pelatihan diharapkan nantinya bisa bekerja atau membuka usaha perbaikan handphone secara mandiri, sehingga tidak lagi hidup di jalanan.

Selain melatih anak yang hidup di jalanan, kata dia, pihaknya juga memberikan bantuan pemberdayaan untuk anak putus sekolah melalui program rawan ekonomi sosial dengan anggaran yang bersumber dari dana APBD

Disosnakertrans Kota Mataram memberikan bantuan kepada tiga kelompok anak putus sekolah untuk beternak itik. Setiap kelompok beranggotakan 10 orang.

Menurut dia, program pemberdayaan bagi anak putus sekolah tersebut sebagai salah satu langkah untuk memberikan motivasi hidup mandiri dengan cara berwiraswasta.

"Program pemberdayaan ekonomi bagi anak putus sekolah dimulai pada tahun 2010. Ke depan, kami upayakan agar jumlah anak putus sekolah yang dibina lebih banyak," ujarnya.
(WLD)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011