Keputusan pemerintah negara bagian untuk mengizinkan pembangunan pabrik itu menuai kecaman dari inisiatif penduduk Gruenheide, yang berpendapat bahwa, selain beberapa hal lainnya, pabrik itu berada di "lokasi yang sangat tidak sesuai" di area perlind
Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil listrik Amerika Serikat (AS) Tesla resmi membuka Gigafactory pertamanya di Eropa pada Selasa (22/3) di Gruenheide, tak jauh dari Berlin, ibu kota Jerman.

Hari dimulainya produksi merupakan "hari yang istimewa bagi wilayah itu dan hari yang istimewa pula bagi transisi mobilitas di Jerman," sebut Menteri Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman Robert Habeck. "Jalan menuju elektromobilitas merupakan satu langkah maju dalam upaya meninggalkan impor minyak."
 
CEO Tesla Elon Musk berbicara dalam upacara pengiriman untuk Tesla Model 3 buatan China di Shanghai, China timur, pada 7 Januari 2020. (Xinhua/Ding Ting)


Pendiri Tesla Elon Musk mengumumkan investasi senilai miliaran dolar AS yang berlokasi di dekat Berlin itu pada 2019. Proses konstruksi dimulai pada Februari 2020. Setiap tahun, 500.000 kendaraan akan diproduksi oleh lini perakitan pabrik baru Tesla yang akan mempekerjakan sekitar 12.000 orang itu.

"Kecepatan di Tesla harus menjadi contoh bagi proyek-proyek investasi di Jerman," ujar Siegfried Russwurm, Presiden Federasi Industri Jerman (BDI). "Dukungan intensif yang diberikan oleh pemerintah Negara Bagian Brandenburg sangat membantu mempercepat proses ini."
 
Sejumlah karyawan bekerja di Gigafactory Tesla di Shanghai, China timur, pada 20 November 2020. (Xinhua/Ding Ting)


Keputusan pemerintah negara bagian itu untuk mengizinkan pembangunan pabrik itu menuai kecaman dari inisiatif penduduk Gruenheide, yang berpendapat bahwa, selain beberapa hal lainnya, pabrik itu berada di "lokasi yang sangat tidak sesuai" di area perlindungan air.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022