Denpasar (ANTARA News) - Kelompok Tani Mina Maju Swadiri yang merupakan jaringan Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Bali dipercaya Dinas Perikanan Kabupaten Badung menjadi produsen abon ikan lele.

"Baru tadi pertemuannya di Hotel Shindu, Sanur. Kita patut berbangga hari karena hasil kerja nyata kami berbuah manis," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah SOKSI XXI Bali, Anak Bagus Adhi Mahendra Putra, di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, kelompoknya sendiri telah mampu membuat berbagai macam kudapan lain dari bahan ikan lele. Di antaranya kerupuk lele, stik lele dan ikan lele asapan selain dari abon lele.

Adhi Mahendra mengatakan masih memikirkan jenis penganan lain yang bisa disajikan dari bahan ikan lele.

Ia mengatakan, beberapa hari sebelumnya, ketika Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI, Ade Komarudin melakukan panen raya lele bersama komunitasnya, dikatakan jika salah satu yang harus dilakukan adalah reformasi sosial. Aksi sosial ini, kata dia, sebagai wujud nyata SOKSI dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Format SOKSI dalam aksinya sekarang tidak hanya mengurusi politik, tapi lebih banyak pada karya nyata yang langsung menyentuh pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Dari hasil kontak tani tersebut, Bali diharapkan segera memiliki produk olahan ikan yang bisa dijadikan tambahan oleh-oleh khas Bali," katanya.

Melihat karya nyata SOKSI Bali, katanya, Ade Komarudin merekomendasikan agar Bali dijadikan pusat percontohan bagi daerah lain di Indonesia dalam berbuat karya nyata.

"Nanti pada 8 Oktober 2011, Pimpinan Pusat SOKSI akan mengutus dua orang untuk memperdalam apa yang telah dilakukan oleh jaringan swadiri Bali. Mereka akan mempelajari semua yang telah dilakukan Bali untuk ditularkan di daerah lain," ucapnya.

Dikatakan, Bali sendiri memiliki jaringan sosial di bidang perikanan, peternakan, perbengkelan dan koperasi yang beberapa hari lalu baru diluncurkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional SOKSI.

Adhi Mahendra mengatakan, pada panen raya lele yang dilakukan baru-baru ini, menghasilkan tujuh ton lebih ikan lele. Ikan tersebut dijual dengan harga Rp12.500 per kilogram.

"Setiap harinya, kebutuhan Bali akan ikan lele sebanyak tujuh ton. Karena itu kami harapkan para pengembang budidaya ikan lele mampu meningkatkan produksinya, sehingga bisa memenuhi kebutuhan Bali," katanya.


Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011