Jakarta (ANTARA News) - Jakarta International Java Jazz Festival (JJF) kembali akan digelar pada 3 hingga 5 Maret mendatang di Jakarta Convention Center (JCC). Berbeda dengan penyelenggaraannya yang pertama tahun 2005, JJF kali ini menampilkan lebih dari seribu musisi dalam dan luar negeri. "Dilihat dari jumlah peserta, festival ini dapat dikatakan terbesar di dunia," kata Pendiri dan Festival Chairman, Peter F Gontha di Jakarta, Jumat. JJF pertama menampilkan sekitar 300 orang seniman jazz lokal dan internasional, berarti ada peningkatan jumlah musisi lebih dari tiga kali lipat. Hampir 400 musisi mancanegara telah mengonfirmasikan keikutsertaan mereka dalam JJF 2006. Para artis mancanegara tersebut akan bergabung dengan musisi dan seniman tuan rumah sehingga keseluruhan melebihi 1.000 orang dari 100 lebih kelompok musik. "Tahun lalu kita memang punya James Brown, `God Father of Soul Funk`. Itu memang suatu kebanggann bagi kita. Tahun ini memang kita tidak menampilkan James, tapi kita punya lebih banyak nama. Jauh lebih banyak nama dibanding tahun lalu. Itu dapat dilihat dalam buku program," ujar ketua program JJF, EQ Pradireja (Eki). Artis-artis jazz, soul, rhythm dan blues kelas dunia yang akan tampil termasuk Patti Austin, Kool & the Gang, Brand New Heavies, Lee Ritenour, Bob James, Jeff Lorber, Tower of Power, Mezzoforte. Mereka akan didampingi musisi legendari nasional seperti Bubi Chen, Margie Segers, Oele Pattiselano, Luluk Purwanto, Andi Wirianto, Elfa Secoria, Indra Lesmana, Ireng dan Kiboud Maulana, Benny Likumahuwa, Devina, Gilang Ramadhan, Dwiki Dharmawan. JJF 2006 juga akan menampilkan idola-idola baru seperti Omar & Carleen Andersen, Take 6, Marc de Clive Lowe, Daniela Schaechter, Hiromi, Ad Colen Quartet, Eric Benet, Aksan Syuman, Bintang Indrianto, Balawan, Riza Arsyad, Discus, Saharaja, Rieka Roeslan, Nial Djuliarso, Tommorow People Ensemble, Nina Tamam, Ello, Glen Fredly, Mocca, Kahitna. Sejalan dengan kenaikan jumlah artis, JJF 2006 akan menggunakan seluruh ruangan dan area JCC, termasuk Exhibition A untuk menampung dua panggung tambahan dan Hall B sebagai ruang pameran peralatan musik dan audio. Total ada 15 panggung. Ada 150 pertunjukan selama tiga hari, atau rata-rata 50 pertunjukan selama 9-12 jam sehari (Jumat pukul 16.00-01.00, Sabtu 14.00-02.15, Minggu 14.30-23.30). Semua pertunjukan bebas ditonton dengan membeli tiket harian atau tiket terusan yang berlaku tiga hari. Selain itu juga akan dilangsungkan enam "special show", dua kali dalam sehari di Plenary Hall. Untuk menonton pentas tersebut diperlukan tiket khusus selain tiket harian.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006