Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendapat penghargaan berupa "Bintang Jasa LVRI" atas perjuangannya untuk kemerdekaan dan integrasi Provinsi Timor Timur ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun 1976.

Ketua Umum Markas Besar Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Rais Abin di Denpasar, Senin malam mengatakan, selama perjuangan Provinsi Timor Timur, Mangku Pastika memiliki peran besar dalam pemimpin pasukan Brimob ke wilayah tersebut.

"Karena itu Mangku Pastika mendapat Bintang Jasa LVRI. Pemberian penghargaan ini juga atas pertimbangan DPR-RI," katanya seusai menyerahkan penghargaan tersebut.

Selain karena Mangku Pastika berjuang memimpin pasukan Brimob Polri dalam upaya wilayah Timor Timur agar berintegarasi ke NKRI, juga keberhasilannya sebagai Ketua Tim Investigasi Polri dalam mengungkap pelaku kasus peristiwa pemboman di Legian, Kuta tahun 2002.

"Mangku Pastika hingga kini masih terus memberikan perhatian cukup besar kepada LVRI Bali, terutama mendorong kemajuan organisasi tersebut," kata Rais Abidin yang juga Presiden Veterans Confederation of ASEAN Countries (Veconac) itu.

Ia mengatakan, Mangku Pastika memberi perhatian besar tidak saja pada organisasi dan para legiun veteran yang masih hidup, tetapi dia juga memberi perhatian khusus terhadap bangunan-bangunan histori perjuangan, seperti makam pahlawan yang ada di Pulau Dewata.

"Ini juga menjadi salah satu kreteria penilaian dalam pemberian bintang jasa LVRI itu," ujarnya.

Sementara itu, Mangku Pastika mengucapkan terima kasih kepada pemerintah terutama kepada Marbes LVRI yang telah memberikan penghargaan tersebut.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada LVRI yang telah memberikan penghargaan. Sebenarnya penghargaan ini sudah diraih pada tahun 1976, karena waktu itu saya tidak sempat mengurusnya," kata mantan Kapolda Bali.

Menurutnya, penghargaan semacam ini adalah sebagai kenangan dari pengabdiannya sewaktu bertugas sebagai Komandan Kompi Brimob Polri saat dikirim ke Timor Portugis (Timor Timur-red) waktu itu.

"Saya tidak berharap waktu itu untuk mendapat penghargaan. Yang saya lakukan waktu itu adalah melaksanakan kewajiban atau tugas negara dalam pengamanan terhadap warga di wilayah Timor Portugal," tutur Mangku Pastika mengenang kisahnya.

Dikatakannya, waktu dulu para veteran, baik dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa maupun mempertahankan kemerdekaan itu tidak berharap mendapat imbalan. Namun mereka berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Mereka para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia ini dengan tetes darah penghabisan. Oleh karena itu dalam kemerdekaan sekarang kita tetap ada perjuangan, yaitu mengisi kemerdekaan untuk memberantas kemiskinan dan kebodohan," katanya.
(T.I020/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011