Jakarta (ANTARA) - Empat tahun silam perlu waktu enam hari bagi Indriati untuk mengirimkan handycraft buatannya dari Malang ke Jakarta.

Namun sejak awal 2019 saat jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya beroperasi penuh, dia hanya perlu waktu paling dua hari saja.

Waktu semakin terpangkas manakala jalan tol Pandaan-Malang yang membuat Jakarta dan Malang terhubungkan jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga, beroperasi sejak 2020.

"Kini satu hari pun bisa sampai," kata wanita bernama lengkap Indriati Tri Wahyuni yang sejak akhir 1990-an sudah mengusahakan handycraft berupa alas kaki dan boneka, kepada ANTARA lewat telepon, pekan ini.

Tak hanya waktu lebih singkat, pilihan kurir pun menjadi lebih banyak. Situasi ini menguntungkan Indriati karena perusahaan jasa kurir berlomba menawarkan pelayanan lebih cepat yang sudah pasti didamba para pelaku usaha kecil dan menengah seperti dia.

"Bahkan ada yang berani menawarkan ongkos kirim tujuh ribu rupiah," kata Indriati.

Pelaku usaha jasa kurir berani menjanjikan waktu pengiriman barang lebih singkat karena kehadiran jalan bebas hambatan seperti Trans Jawa membuat mereka bisa mengelola waktu dengan lebih baik.

Usaha mereka pun menjadi lebih efisien karena pengeluaran untuk yang tidak perlu seperti pungutan liar yang biasanya didapati saat melewati jalan non tol, pun bisa ditekan.

Tentu bukan semata karena jalan tol. Pergeseran besar dalam pola konsumsi dan niaga masyarakat menjadi berorientasi online terutama selama pandemi COVID-19, adalah juga faktor besar lainnya.

Tapi, walaupun tren transaksi online meningkat, tetap perlu truk, mobil boks, dan sepeda motor untuk mengirimkan barang-barang yang dipesan online agar sampai kepada pembeli.

Dalam kata lain, tetap perlu kurir. Bahkan, semakin besar skala dan lingkup e-commerce akan semakin besar pula kebutuhan kepada jasa kurir.

Namun keduanya mensyaratkan kecepatan pengantaran barang.

Aspek ini dipenuhi oleh jalan lebih mulus yang membuat berkendara menjadi ditempuh dalam tempo lebih singkat. Selain itu tentunya oleh frekuensi perjalanan kereta, kapal laut dan pesawat terbang yang semakin tinggi.

Namun terutama untuk pengiriman antar-kota antar-provinsi di Jawa, perjalanan lewat tol Trans Jawa menjadi pilihan yang masuk akal bagi pelaku usaha logistik yang ingin menekan pengeluaran, jika misalnya dibandingkan dengan menggunakan pesawat terbang yang tentu lebih mahal.

Baca juga: Anggota DPR dorong pemerintah segera menyambungkan Tol Trans Jawa
Baca juga: Menteri PUPR akan lanjutkan Tol Trans Jawa hingga ke Bali

Selanjutnya : membantu mobilitas

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022