Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia memutuskan membekukan izin terbit sebuah surat kabar setelah harian itu menyiarkan kartun Nabi Muhammad yang telah membuat marah dunia muslim, kata Kantor Berita Bernama, Kamis. Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi memerintahkan pembekuan izin terbit surat kabar Sarawak Tribune untuk waktu tidak terbatas yang berlaku segera, kata Bernama dalam siaran singkatnya. Penerbit surat kabar itu belum bisa dihubungi untuk diminta komentar mereka mengenai hal itu. Surat kabar itu menyiarkan lagi kartun-kartun tersebut akhir pekan lalu untuk memberikan ilustrasi bagi sebuah cerita di bagian dalam halaman-halamannya mengenai kemarahan dunia. Peristiwa itu membuat berang pemerintah negara yang berpenduduk mayoritas muslim itu, yang dipimpin oleh seorang ulama yang saat ini menjadi ketua Organisasi Konferensi Islam. "Anggota-anggota kabinet... dengan suara bulat sepakat dengan Perdana Menteri Ahmad Badawi bahwa penyiaran ulang kartun yang menghina itu merupakan pelanggaran serius yang harus dikenai tindakan tegas dari pemerintah," kata surat kabar New Straits Times. Pembekuan itu diberlakukan sampai hasil penyelidikan Kementerian Keamanan Dalam Negeri diketahui, kata surat kabar tersebut. Puluhan ribu muslim berdemonstrasi di kawasan Timur Tengah, Asia dan Afrika untuk memprotes kartun-kartun itu, yang pertama kali diterbitkan oleh sebuah surat kabar Denmark dan kemudian disiarkan ulang oleh surat-surat kabar di sejumlah negara lain Eropa dan penjuru lain dunia. Salah satu kartun itu menunjukkan Nabi Muhammad memakai sorban seperti bom. Umat Islam menganggap penggambaran nabi sebagai penghinaan. Sarawak Tribune diterbitkan di Negara Bagian Sarawak, Malaysia timur. Itu merupakan satu dari sedikit negara bagian Malaysia yang penduduk minoritasnya muslim.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006