Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, H.Anwar Adnan Saleh, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang ada di Sulbar apabila dalam kepemimpinannya telah berbuat khilaf.

"Tak terasa waktu terus bergulir dan bahkan saya selaku gubernur pertama defenitif hasil pilihan rakyat bersama wakil gubernur Amri Sanusi akan segera berakhir. Kami menyadari masih banyak hal yang harus kami lakukan untuk mewujudkan harapan rakyat guna menjadikan masyarakat Sulbar yang "Malabi" (bermartabat) dan mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera," katanya dalam sambutan pada rapat paripurna istimewa DPRD dalam rangka peringatan HUT Sulbar ke-tujuh tahun 2011 yang diadakan di gedung DPRD Sulbar, Mamuju, Kamis.

Gubernur mengatakan, lima tahun kepemimpinannya nyaris akan segera berakhir dan kini masyarakat Sulbar akan segera kembali menentukan calon pemimpin atau gubernur yang akan berlangsung 10 Oktober 2011.

"Rasa-rasanya baru tiga bulan saya memimpin daerah ini. Namun demikian, rasa syukur atas karunia Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, semangat dan memberikan kekuatan sehingga dalam kepemimpinannya telah mampu menghadirkan sebuah perubahan yang mendasar untuk kepentingan rakyat Sulbar,"ungkapnya.

Karena itu, kata dia, momentum HUT Sulbar ke-tujuh ini hendaknya masyarakat Sulbar tetap bersatu padu dalam rangka mendukung program pemerintah dalam menata daerah ini menjadi lebih baik lagi.

Anwar menyadari, dalam kepemimpinannya sejak mendapat amanah rakyat tahun 2006 silam tentunya akan terdapat segara kekurangannya dan tentunya apabila rakyat masih memberikan kesempatan yang kedua kalinya maka masa bhakti lima tahun kedepan tersebut akan dimkanai sebagai tahun pengabdian yang sesungguhnya.

"Waktu lima tahun rasanya tidak cukup dan masih membutuhkan waktu lima tahun lagi guna mewujudkan daerah ini mampu sejajar dengan provinsi lainnya,"katanya.

Dalam kesempatan itu, gubernur juga menyampaikan permohonan maaf kepada para undangan yang hadir baik tamu dari provinsi lain, para tokoh masyarakat, tokoh akademisi maupun para pejuang pembentukan provinsi Sulbar.

"Saya menyampaikan permohonan maaf karena sekiranya para tamu yang hadir dalam gedung yang mewah ini semestinya duduk dengan nyaman. Namun, karena AC atau alat pendingin ini rupanya belum bekerja maksimal,"kata dia.

Penggunaan perdana gedung DPRD yang representatif ini kata Anwar, memiliki makna mendalam karena digunakan saat bertepatan peringatan HUT Sulbar yang ketujuh.

"Gedung ini belum sempurna dan harus dilanjutkan pembangunannya dimasa mendatang. Kami melihat undangan yang hadir masih kepanasan sehingga rasanya masih kurang nyaman. Ini artinya, gedung ini masih perlu ada pembenahan sehingga kita merasakan nikmat saat berada di gedung mewah ini,"pungkas Anwar. (ACO)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011