Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR Puan Maharani meminta semua pihak mewaspadai penularan virus COVID-19 varian Omicron BA.2 karena berpotensi menyebabkan lonjakan baru kasus COVID-19 di Indonesia.

"Kita harus mengantisipasi penyebaran Omicron BA.2. Sub-varian virus ini telah menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara, termasuk yang saat ini terjadi di Hong Kong," kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pada Selasa (15/3), Indonesia menemukan 668 kasus COVID-19 akibat penularan sub-varian Omicron BA.2. Puan mengingatkan Pemerintah mengantisipasi berbagai skenario yang mungkin terjadi akibat varian baru Omicron tersebut.

Ancaman sub-varian BA.2 disebut lebih tinggi dibandingkan Omicron BA.1, bahkan studi menemukan tingkat keparahan varian Omicron tersebut serupa varian Delta.

"Pastikan seluruh infrastruktur kesehatan siap. Jangan ada celah dalam penanganan COVID-19, termasuk terus mengkaji berbagai kebijakan terkait pandemi," ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu.

Dia mengatakan para pakar juga sudah mengingatkan pentingnya jangkar pengamanan untuk menghambat penyebaran kasus COVID-19, termasuk varian Omicron BA.2. Kerja sama dari seluruh elemen dapat membantu agar virus ini tidak terus berkembang, tambahnya.

"Tingkatkan screening. Pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment), khususnya tracing, harus makin diupayakan dengan maksimal, karena dengan tracing yang baik, penyebaran virus dapat diperkecil," jelasnya.

Baca juga: Peneliti ilmiah buktikan "Deltacron" sudah mulai bermunculan

Pemerintah juga harus meningkatkan cakupan vaksinasi, baik dosis primer maupun dosis penguat atau booster. Dia mendorong kerja sama instansi dan kelompok atau organisasi masyarakat untuk membantu Pemerintah dengan menyelenggarakan vaksinasi massal.

"Teman-teman dari TNI dan Polri juga bisa membantu memberi pelayanan vaksinasi door to door untuk mereka yang tidak bisa datang ke pusat layanan vaksin. Masyarakat harus dilindungi vaksinasi agar imunitas semakin lebih banyak terbentuk," katanya.

Peran serta masyarakat dalam mengatasi penyebaran virus juga sangat penting, dengan menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, tukasnya.

"Saat beraktivitas, pastikan konsisten menerapkan 3M, mencuci tangan, memakai hand sanitizer, memakai masker, dan menjaga jarak. Sebisa mungkin juga jauhi kerumunan dan kurangi mobilitas," tambahnya.

Meskipun ada potensi lonjakan kasus penularan COVID-19 varian baru, dia tetap meminta masyarakat untuk tidak panik. Peringatan terkait penyebaran virus Omicron BA.2 tersebut bertujuan agar masyarakat tetap waspada dan tidak lengah menerapkan protokol kesehatan.

"Walaupun puncak lonjakan kasus Omicron BA.1 sudah terlewati, tapi varian-varian baru COVID-19 masih mungkin ada, dan pastinya mempengaruhi laju penularan. Maka, penting sekali agar kita selalu waspada untuk mencegah terjadinya lonjakan baru kasus COVID-19," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah tidak akan buru-buru menyatakan masuk ke fase endemi
Baca juga: Capaian vaksinasi "booster" di DKI tertinggi se-Indonesia

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022