Mataram (ANTARA News) - Lembaga Kantor Nasional ANTARA Biro Nusa Tenggara Barat, terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberitaan sesuai tuntutan pelanggan, sekaligus mendorong kemajuan pembangunan di berbagai bidang.

"Terus tingkatkan kualitas dan kuantitas pemberitaan sebagai ciri kantor berita berkelas dunia," kata Direktur Pemberitaan Lembaga Kantor Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA M. Saiful Hadi, saat Serah Terima Jabatan Kepala LKBN ANTARA Biro Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Selasa.

Jabatan Kepala LKBN ANTARA Biro NTB diserahterimakan dari pejabat lama Slamet Hadi Purnomo, kepada pejabat baru P.K. Yanes Setat.

Slamet dimutasikan ke Biro Jawa Timur, sementara Yanes sebelumnya bertugas sebagai wartawan/redaktur di Biro Bali.

Serah terima jabatan itu juga dihadiri anggota Dewan Pengawas LKBN ANTARA Asro Kamal Rokan, yang pernah menjabat Pemimpin Umum LKBN ANTARA.

Saiful mengapresiasikan pejabat lama yang hampir tiga tahun memimpin LKBN ANTARA Biro NTB, sekaligus menyarankan pejabat baru sebagai perwakilan manajemen untuk melakukan berbagai langkah terobosan demi kemajuan ANTARA di masa mendatang.

Ia juga menekankan pentingnya berita-berita berkualitas dan banyak mengangkat persoalan kemanusiaan guna menopang kemajuan pembangunan daerah, namun harus tetap menghindahari kesalahan-kesalahan sekecil apapun dalam pemberitaan.

Potensi daerah dikemas menjadi berita menarik, karena dibutuhkan pelanggan dari berbagai daerah di Tanah Air.

"Harapan kita `zero mistake` dan `zero complain` namun harus tetap menghindari berita sumir karena kualitas menjadi hal yang utama," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Asro juga menekankan pentingnya berbagai terobosan menuju perubahan yang berarti, seperti banyak mengangkat persoalan kemanusiaan yang menyentuh khlayak.

Ia menyontohkan, pemberitaan dari aspek penderitaan sanak keluarga yang dilanda bencana atau korban suatu insiden kekerasan.

"Bagaimana nasib sanak keluarga korban di masa mendatang, apa yang menjadi harapan mereka itu perlu diangkat dengan bahasa yang sederhana namun mampu menggugah semua pihak," ujarnya.
(T.A058/M025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011