Medan (ANTARA News) - Musyawarah Daerah Luar Biasa Pengurus Provinsi PSSI Sumatera Utara yang digelar, Minggu, untuk memilih ketua umum periode 2011-2015 berakhir ricuh.

Ricuh ini diawali oleh ketidakpuasan sebagian peserta terhadap hasil verifikasi oleh panitia yang membatalkan pencalonan Kamaluddin Harahap sebagai kandidat karena tidak memenuhi syarat minimal delapan pemegang hak suara.

Namun salah seorang tim Kamaluddin Harahap, Jonny Rakasiwi mengaku pada saat mendaftar sebagai calon ke panitia, pihaknya telah melampirkan sembilan dukungan dari pengcab dan klub pemegang hak suara.

"Kami cuma mau tanya di mana salahnya dan kenapa tiba-tiba calon kami tidak lolos verifikasi. Yang lebih aneh, panitia sama sekali tidak memberitahukan kepada kami tentang kesalahan itu," katanya.

Pendukung Kamaluddin sebanyak 23 suara pengcab dan klub pemilik suara, menolak menandatangani daftar hadir dan menolak masuk ruang sidang sebelum ada panitia menjelaskan alasan pembatalan calonnya.

Namun panitia tetap kukuh dengan keputusan mereka dan tetap melanjutkan sidang dengan agenda tunggal pemilihan ketua umum periode 2011-2015, yang akhirnya menetapkan Darwin Syamsul sebagai ketua karena sebagai calon tunggal.

Pendukung Kamaluddin yang tidak terima dengan keputusan panitia, juga menggelar musdalub tandingan di tempat yang sama beberapa saat setelah panitia membubarkan diri.

Di bawah pimpinan sidang Haris Harto (Binjai), Bahtiar Sibarani (Tapteng) dan Ahmad Yusro (Batubara), peserta sidang menetapkan Kamaluddin Harahap sebagai ketua terpilih PSSI Sumut 2011-2015.

Darwin Syamsul yang mengklaim didukung 18 pemilik suara, mengaku dirinya sah sebagai ketua terpilih karena tampil sebagai calon tunggal dan sudah diterima oleh peserta sidang yang dibuka oleh Ketua PSSI Djohar Arifin dan Caretaker plt PSSI Sumut Bernhard Limbong yang juga Ketua Komdis PSSI Pusat.

"Kamaluddin tidak memenuhi syarat itu, artinya saya sebagai calon tunggal dan peserta sidang juga sudah menetapkan saya sebagai ketua terpilih," kata Darwin.

Ketua panitia Musdalub Catur Agus Saptono tidak bisa dikonfirmasi mengenai klaim Kamaludin Harahap dan Darwin Syamsul itu.  Dia keluar ruangan di bawah pengawalan ketat polisi dan Polisi Militer.

Demikian juga Bernhard Limbong tergesa-gesa meninggalkan ruang sidang.(*)

KR-JRD/I007

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011