Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, menyiapkan jalur khusus sepeda di antara ruas jalan protokol yang menghubungkan kawasan Surabaya Selatan dan Utara.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya Hidayat Syah di Surabaya, Jumat, mengatakan rencananya Pemkot pada 2011 akan mulai membuat sekaligus menetapkan batas jelas dengan lajur untuk kendaraan roda dua (R-2) maupun roda empat (R-4) dan atau lebih.

"Kami sudah koordinasi dengan dishub dan kepolisian," ujarnya.

Menurut dia, track (jalur) pertama buat sepeda sesuai rencana dimulai dari Jalan Ahmad Yani sisi selatan terus ke utara hingga kawasan Bubutan dan sekitarnya.

Kebijakan tersebut, lanjut dia, untuk mengimbangi upaya lain pemkot menjadikan Surabaya sebagai kota ramah lingkungan, hijau dan sejuk. Sekadar diketahui, Surabaya terus menambah jumlah taman, baik yang ada di tengah maupun dalam kota.

"Kita juga melibatkan masyarakat untuk berperan aktif membuat biopori yang bisa mencegah banjir, daur ulang sampah. Bahkan baru-baru ini meluncurkan program Surabaya `Eco School` sebagai sarana mengajak para pelajar tahu berikut langsung menerapkan kepedulian lingkungan," katanya.

Hidayat menambahkan, pembuatan jalur khusus sepeda akan dibarengi penambahan hutan kota. Selain di wilayah timur kota, hutan kota bakal dibangun di wilayah Kecamatan Lakarsantri dengan luasan 35 hektare.

"Lahan diperoleh dari pembebasan tanah warga, tahun ini akan dimulai pembangunannya," katanya.

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto setuju atas rencana tersebut. "Surabaya adalah satu-satunya kota besar yang belum mempunyai jalur sepeda. Bandung, Jakarta sudah memiliki," kata politisi Partai Demokrat ini.

Jalur sepeda di tengah kota, kata Herlina, akan memanfaatkan sebagian pedestrian "cross walk" yang sudah ada. Hal ini diketahui setelah sebelumnya komisi yang membidangi pembangunan itu menanyakan tujuan pembuatan pedestrian yang cukup lebar.

"Pedestrian tengah kota itu kan lebar, bahkan ada yang melebihi lebar satu ruas jalan. Sebagian akan dimanfaatkan untuk jalur sepeda, tentunya dengan ada marka atau garis pemisah. Tentunya tak ada masalah karena budaya jalan di Surabaya beda dengan di luar negeri," katanya.

Keberadaan jalur khusus sepeda harus pula menggandeng kepolisian diawal sosialisasi. Kedepannya juga harus dikawal polisi supaya para bikers tidak dibuat kalah-kalahan oleh pengendara motor, utamanya yang melewati ruas Jalan Ahmad Yani. (A052/M027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011