Jakarta (ANTARA News) - DPR RI merasa prihatin dengan kondisi Lembaga Pusat Penyiaran (LPP) TVRI saat ini di tengah persaingan industri media penyiaran.

"Sementara LPP TVRI sebagaimana  LPP RRI adalah alat pertahanan negara di bidang komunikasi informasi, selain fungsi-fungsi dasarnya di bidang penyiaran," kata Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Menurut politisi PKS itu, kondisi yang memprihatinkan itu diakibatkan masih lemahnya perhatian dan dukungan pemerintah terhadap LPP TVRI dan juga RRI.

"Ini tercermin dari dukungan anggaran negara yang hanya memenuhi rata-rata 50 persen dari kebutuhan riil. Itupun dari sumber anggaran BA-999 yang sepenuhnya otoritas Menkeu dan biasa dipakai untuk anggaran bencana atau lain-lainnya," tambah Mahfudz.

Padahal di tengah persaingan industri media dan peran strategis LPP TVRI dan RRI, lanjutnya, harus ada kebijakan afirmatif dari pemerintah.

"DPR RI melalui Komisi I DPR RI  terus mendorong revitalisasi TVRI dan RRI sehingga mampu berperan efektif dan mampu bersaing," ujarnya.

Ia berharap, karena TVRI dan RRI adalah salah satu alat pertahanan negara, semua kementerian bisa menyumbangkan sebagian kecil dananya untuk kedua institusi itu.

"Andai semua kementerian dan lembaga mau mengalokasikan 20 persen saja dari anggaran komunikasi mereka setiap tahunnya untuk belanja ke TVRI dan RRI, itu akan sangat membantu penyehatan keuangan kedua lembaga penyiaran publik," ujar Mahfudz. (zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011