Yogyakarta, (ANTARA News) - Investor dari Kanada tertarik mengolah sampah di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk dijadikan sebagai sumber tenaga listrik. "Untuk tujuan itu, investor tersebut memiliki syarat volume sampah minimal 100 ton per hari dan Pemkab Sleman dapat memenuhi persyaratan itu," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal (P2KPM) Kabupaten Selman, Ir Riyadi Martoyo MM, Selasa (7/2). Ia menjelaskan, di Sleman terdapat dua tempat pembuangan sampah yaitu di Tambakboyo dan di Piyungan dengan volume rata-rata mencapai 200 ton per hari. Selain itu, kata dia, di Sleman masih terdapat banyak sampah yang dikumpulkan dari berbagai perumahan yang dikelola sejumlah kelompok masyarakat, sehingga persyaratan yang diajukan investor tersebut dapat terpenuhi. "Mengenai realisasi pengelolaannya belum diketahui secara pasti, karena saat ini masih dilakukan penelitian," ujarnya. Selain investor yang ingin mengelola sampah di Sleman, katanya, juga ada investor lain yang berminat membuat gudang barang ukuran besar untuk menimbun atau menyimpan berbagai barang yang diangkut pesawat terbang maupun kapal laut di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. Gudang yang akan dibangun di Kecamatan Gamping tersebut akan dilengkapi dengan area parkir truk yang luas, karena selama ini di jalan raya Yogyakarta -Wates wilayah Kecamatan Gamping sering dimanfaatkan untuk parkir truk pembawa barang. Banyaknya truk yang parkir di tepi jalan itu, menurut dia, disamping mengganggu kelancaran lalu lintas, juga menyebabkan jalan tersebut rawan tindak kejahatan karena mungkin saja terjadi penjarahan barang di atas truk yang parkir tersebut. "Karena itu, Pemkab Sleman menyambut baik investor yang akan membangun gudang dan pembuatan area parkir di wilayah itu," ujarnya.(*)

Copyright © ANTARA 2006