Denpasar (ANTARA News) - National Integration Movement (NIM) merayakan peringatan Hari Bhakti Bagimu Ibu Pertiwi yang jatuh pada 1 September 2011 secara serentak hampir di seluruh wilayah Tanah Air.

Peringatan sekaligus halal bihalal Keluarga Besar Pecinta Anand Ashram (KPAA) itu dilaksanakan secara bersamaan. Untuk wilayah Jabotabek dipusatkan di Ciawi, daerah Joglosemar terfokus di Jogyakarta sedangkan untuk wilayah Bali dipusatkan di Denpasar, kata Juru bicara KPAA Hadi Susanto di Denpasar, Minggu.

Dia mengatakan, adanya kasus hukum janggal bermuatan konspirasi yang sekarang sedang dihadapi Anand Krishna sama sekali tidak mempengaruhi ritme kegiatan komunitas.

Terbukti dengan digelarnya kegiatan tersebut yang dilakukan secara serentak dan dihadiri oleh banyak partisipan.

"Kami tetap berkarya secara nyata dalam membhaktikan diri kami bagi masyarakat dan bangsa. Buktinya kegiatan-kegiatan ini masih kami lakukan dan dihadiri oleh banyak partisipan. Komitmen kami kepada Ibu Pertiwi dalam mengkampanyekan Perdamaian, Cinta-Kasih dan Persatuan dalam keberagaman dan harmoni tidak pernah berubah. Kami jalan terus," ujarnya menandaskan.

Dijelaskan, pada saat acara yang mementaskan sendratari itu digelar di Padepokan One Earth, Ciawi, Jawa Barat, ratusan peserta menghadiri perayaan Bhakti Bagimu Ibu Pertiwi yang setiap tahun telah dirayakan sejak dicanangkan oleh Menteri Pertahanan Prof Juwono Sudharsono pada Simposium NIM Bagimu Ibu Pertiwi, 1 September 2005.

Sendratari tersebut dimainkan oleh muda mudi NIM yang juga dihadiri beberapa aktivis kemanusiaan, tokoh masyarakat, pejabat pemerintahan, seperti H Widodo mewakili Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, I Wayan Bude dari Kementerian Agama, Bhikku Dhammasubho dan Utami Pidada, seorang mantan anggota DPR/MPR.

Tema pagelaran kali ini adalah "One for All, All for One, Gotong Royong Menuju Kejayaan Negeri".

H Widodo mengapresiasi upaya NIM untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa lewat cara pagelaran seni dan budaya, terutama nilai-nilai kebersamaan."Perbedaan adalah rahmat dan kebersamaan adalah nikmat," katanya.

Sementara I Wayan Bude, salah satu direktur pada Kementerian agama melihat bahwa, nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan telah ditanamkan di komunitas tersebut, seperti menggalang persatuan dengan semangat mencintai Ibu Pertiwi.

Pagelaran sendratari yang disuguhkan dengan kisah bagaimana memecah belah persatuan dengan hasutan keserakahan dan kebencian.

Sekum NIM Joehanes Budiman mengatakan, melalui pertunjukkan itu pihaknya menyampaikan kepada masyarakat betapa berbahayanya hasutan dan keserakahan sehingga dapat mengadu domba di antara sesama anak bangsa dengan tujuan melemahkan persatuan.

Ketua Yayasan Anand Ashram Dr Sayoga bersama Peneliti Senior Dr Suriastini selaku pendiri Yayasan Pendidikan Satu Bumi bersama Ir Triwidodo MEng sebagai direktur program melakukan softlaunching e-learning dalam bidang Humanitas, yakni jurusan Interfaith Study dan Spiritual Transpersonal Psychology.

Soft Launching program e-learning ini juga didirikan oleh tokoh nasional dan spiritual lintas agama, Anand Krishna, yang juga adalah inspirator NIM.
(T.KR-IGT/I006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011