Tanjungpinang (ANTARA) - Pasar Ikan KUD Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau yang berada di atas laut runtuh sehingga puluhan sepeda motor yang parkir di gang tertimbun runtuhan bangunan, Sabtu pagi.

Direktur BUMD Tanjungpinang, Fahmi, di Tanjungpinang, Sabtu pagi, mengatakan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Ada sejumlah motor yang terseret ke dalam laut saat bangunan runtuh," ujarnya.

Puluhan video terkait dengan bangunan Pasar Ikan KUD Tanjungpinang runtuh beredar di media sosial.

Berdasarkan pantauan, puluhan orang berupaya mengangkat sepeda motor yang berada di sekitar reruntuhan bangunan.

Baca juga: Pedagang ikan hias Jatinegara ingin lokasi sementara diaktifkan lagi

Peristiwa runtuhnya bangunan ini terjadi dua kali dalam dua pekan terakhir.

Fahmi mengaku sudah mengingatkan para pedagang untuk tidak berjualan di Pasar Ikan KUD Tanjungpinang setelah peristiwa pertama sebagian bangunan runtuh. Namun, pedagang tetap berjualan di lokasi itu karena tidak ada pilihan lain.

Relokasi di Pasar Mini Bestari di dekat Pasar Ikan KUD Tanjungpinang tidak berhasil lantaran lapak yang tersedia masih harus diperbaiki.

Pedagang tidak keberatan pindah ke Pasar Mini Bestari, namun lapak tempat mereka berjualan belum selesai diperbaiki.

"Ada sekitar 100 meja permanen yang tersedia di Pasar Ikan KUD Tanjungpinang. Pedagang sudah diingatkan untuk tidak berjualan sementara waktu," katanya.

Ia menegaskan BUMD Tanjungpinang tidak memiliki kapasitas untuk mengurusi persoalan bangunan pasar. BUMD Tanjungpinang mengelola meja dan lapak yang tersedia di pasar.

Pasar Ikan KUD Tanjungpinang sudah ada sejak Kepulauan Riau masih berstatus sebagai kabupaten, yang berada dalam wilayah administrasi Provinsi Riau. Usia pasar itu sekitar 25 tahun.

"Kami hanya mengelola dari aspek bisnis," ucapnya.

Baca juga: Ekspor produk kelautan dan perikanan Kalteng jangkau pasar Eropa
Baca juga: Menko Luhut resmikan pasar ikan modern Fandoi di Biak Papua

 

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022