Itera masih terus mengumpulkan dan mengembangkan tanaman koleksi
Bandarlampung (ANTARA) - Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (Itera) seluas 75,52 hektare yang akan diresmikan Juni mendatang akan menjadi tempat konservasi tanaman identitas Sumatera.

"Kebun raya ini mengangkat tema konservasi tumbuhan pamah Sumatera, yaitu tumbuhan-tumbuhan dataran rendah di Pulau Sumatera, dengan ikon pohon Gaharu," kata Pengelola UPT Konservasi Flora Sumatera atau Kebun Raya Itera, Alawiyah, dalam keterangan yang diterima, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan bahwa menjelang diresmikan kebun raya terus melengkapi berbagai koleksi tanaman khas Sumatera, hingga fasilitas pendukung, hal tersebut sejalan dengan tujuan forest campus.

"Kebun Raya Itera kini telah menjalankan lima fungsi utama yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan," ujarnya.

Alawiyah menyampaikan kegiatan yang biasanya dilakukan di kebun raya seperti penelitian para dosen dan mahasiswa, berkebun, konservasi atau penanaman, praktikum.

“Rencana akan diresmikan Juni mendatang sebagai pertanda bahwa Kebun Raya Itera sudah bisa diakses masyarakat umum, karena sudah mampu menjalankan lima fungsi utamanya,” ujarnya.

Baca juga: Pusat Riset Konservasi Kebun Raya - BRIN temukan 7 jenis baru tumbuhan

Baca juga: Itera buat inovasi penyaring air berbahan alami untuk pelaku UMKM tahu

Ia pun menjelaskan bahwa tanaman koleksi yang ada di kebun raya berasal dari tiga sumber, yaitu sumbangan tanaman koleksi dari Kebun Raya Bogor yang diambil dari berbagai pulau di Indonesia dan Asia.

Kemudian, koleksi yang diambil dari Gunung Betung yang didukung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau yang saat ini dikenal sebagai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan dari Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) yang menyumbang dari Gunung Rajabasa.

“Kebun Raya Itera masih terus mengumpulkan dan mengembangkan tanaman koleksi dan terus melakukan konservasi,” katanya lagi.

Selain itu, lanjut dia, Kebun Raya Itera juga menyediakan empat fasilitas yaitu zona penerimaan, zona wisata, zona pengelola, dan zona koleksi.

"Saat ini kami sedang fokus mengisi fasilitas-fasilitas yang baru dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2021, seperti paranet dan rumah kaca anggrek. Selain itu juga sedang dilakukan penataan lanskap, perbaikan jalan, menghias area pengarah atau rute yang akan dilalui oleh tamu undangan, perawatan tanaman, dan perapihan lahan," katanya.

Menurutnya keunikan dan keistimewaan yang paling ditonjolkan di Kebun Raya Itera ini yakni, adanya tanaman koleksi yang memiliki identitas jelas yang membedakannya dengan kebun raya lainnya, seperti adanya taman labirin, dan embung berbentuk siger dan pulau Sumatera di tengahnya.

“Masih banyak fasilitas yang akan disiapkan untuk mengisi kebun raya ini, nantinya akan ada museum etnobotani, herbarium, restoran, visitor information center, klinik herbal, lawn atau padang rumput, hingga rumah adat dari daerah-daerah di Sumatera,” katanya.

Baca juga: Kebun Raya Katingan miliki tema koleksi tumbuhan buah tropis

Baca juga: BRIN bangun rumah kaca di Kebun Raya Cibinong

 

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022