Banda Aceh (ANTARA News) - Kawanan gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) berkeliaran dan merusak tanaman perkebunan warga di pemukiman penduduk Gampong (desa) Pinto Rimba Kecamatan Trumon Timur Kabupaten Aceh Selatan.

"Kawanan gajah yang mencapai 10 ekor lebih itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari jalan negara Tapaktuan-Medan. Satwa liar itu telah merusak tanaman perkebunan dan gubuk petani," kata Kepala Desa Pinto Rimba Zakaria Isa (50) yang menghubungi ANTARA dari Trumon Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu.

Warga setiap hari berupaya mengusir kawanan satwa dilindungi itu dari pemukiman penduduk dengan menggunakan bola api dan bunyi-bunyian, namun hewan berbelalai itu hanya pergi sebentar dan kembali lagi beberapa saat kemudian.

"Hampir setiap sore dan malam hari kawanan gajah itu memasuki pemukiman penduduk dan memangsa pohon pisang di pekarangan rumah," katanya.

Menurutnya, sejak awal Agustus 2011, kawanan satwa liar itu juga telah merusak tiga unit gubuk milik Raji`i, Sulaiman dan Basaruddin di ladang miliknya.

"Selain merusak gubuk yang digunakan untuk menjaga ladang, kawanan gajah juga merusak tanaman pertanian seperti sawit, semangka, dan jagung," katanya lagi.

Ia berharap pihak terkait untuk segera melakukan penanggulangan agar kerugian akibat rusaknya tanaman perkebunan dapat diminimalisir.

"Kalau dibiarkan berlarut, para petani akan kehabisan modal. Ini akan berdampak terhadap perekonomian keluarga mereka," kata Zakaria.

Tidak hanya di Pinto Rimba, beberapa desa lainnya seperti Jambo Dalem, Naca, Ie Jeurneh, Ladang Rimba dan Kapa Sesak juga rentan gangguan gajah liar. (IRW/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011