Jakarta (ANTARA) - Harley-Davidson akan menangguhkan bisnis dan pengiriman sepeda motornya ke Rusia imbas invasi ke Ukraina.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu, langkah Harley-Davidson sejalan dengan beberapa produsen otomotif lainnya seperti General Motors dan Daimler Truck Jerman yang juga telah menghentikan penjualannya di Rusia.

Dengan adanya kejadian ini, saham dari raksasa pembuat sepeda motor itu turun sempat 3 persen.

Eropa adalah pasar terbesar kedua Harley-Davison yang berbasis di Milwaukee untuk penjualan ritel sepeda motor setelah pasar Amerika Serikat.

"Dealer Harley-Davidson Rusia hanya sebagian kecil saja, di Rusia Harley-Davidson hanya memiliki 10 diler," kata Chris Hodson, analis senior dan mitra di Edgewater Research.

Dari situs resminya, Harley-Davison memiliki sekitar 369 diler di Eropa yang menjadi pasar terbesar setelah pasar Amerika Serikat.

Motor-motor yang semula akan dikirimkan ke Rusia kemungkinan akan dialihkan ke negara lain yang memiliki permintaan yang banyak.

"Rusia bukanlah pasar yang signifikan," kata Hodson. "Setiap unit yang telah dialokasikan untuk Rusia dapat dialihkan ke tempat lain," tambah dia.

Baca juga: LiveWire hadirkan motor listrik S2 pada Q4 2022

Baca juga: Harley Davidson "recall" motornya karena masalah kluster instrumen

Baca juga: Empat perusahaan tarik 38 ribu kendaraan karena suku cadang rusak
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022