Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Arus pemudik penumpang maupun kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung masih sepi meskipun sudah memasuki tujuh hari sebelum (H-7) Lebaran.

"Jumlah penumpang hari ini lebih sedikit dibandingkan dengan kemarin, Minggu (21/8) karena kemarin bertepatan dengan akhir pekan," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Heru Purwanto, Senin malam.

Menurutnya, kemarin pemudik roda dua atau sepeda motor dan kendaraan pribadi masih tampak keluar masuk pelabuhan meskipun sekitar dua sampai tiga unit sekali tampak, namun sekarang ini hampir tidak tampak.

"Dermaga I sampai V kosong tanpa antrean kendaraan sepanjang Senin pagi hingga malam hari," katanya.

Heru memperkirakan, kemarin kendaraan yang menyeberang melalui pelabuhan itu menuju Merak sekitar 1.000 unit roda dua dan 2.000 unit roda empat namun hari ini lebih sedikit.

Kemudian, untuk pejalan kaki juga masih tetap sama seperti kemarin yang menuruni bus dari terminal Induk Rajabasa Kota Bandarlampung meskipun suasana di terminal juga masih tampak sepi.

"Tahun ini arus mudik berbeda dengan tahun lalu, karena tahun lalu saat H-7 penumpang sudah menunjukan peningkatan signifikan," katanya.

Direktur SDM dan Umum PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Rudi Meiyansyah, menyatakan sebanyak 42 kapal feri akan dioptimalkan untuk melayani angkutan mudik dan balik Lebaran 2011.

"Kapal tersebut terdiri dari atas 32 kapal `roll on roll off` (Ro-ro) reguler dan 10 kapal ro-ro bantuan serta dua kapal cepat," katanya, di Bakauheni, Senin.

Ia mengatakan, pengoperasian kapal tersebut menyesuaikan peningkatan penumpang di pelabuhan Bakauheni dan Merak selama H-7 ini sampai H+7 nanti agar tidak mengganggu kelancaran sandar dan tolak kapal

Ia menyebutkan, untuk trip normal sebanyak 20 kapal dengan 80 trip perhari, kemudian, trip padat akan dioperasikan sebanyak 24 armada dengan 96 trip per hari, serta trip sangat padat sebanyak 30 armada dengan 120 trip per hari. (ANT048/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011