Tegal (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Timur Pradopo, mengimbau para pemudik baik menggunakan bus umum maupun kereta api untuk mewaspadai segala bentuk kriminalitas yang mungkin terjadi selama perjalanan.

"Pemudik yang menggunakan jasa angkutan umum menjadi prioritas seluruh jajaran Polri, terutama adanya sabotase dan terorisme pada kereta api yang dilakukan pihak-pihak tertentu ataupun kriminalitas angkutan bus dengan modus pembiusan," katanya saat bersama Menteri Perhubungan, Freddy Numberi, meninjau pelayanan mudik Lebaran 2011 di Stasiun Besar Tegal, Jawa Tengah, di Tegal, Sabtu.

Ia menjelaskan, untuk mencegah aksi sabotase dan terorisme serta bentuk kejahatan lainnya terhadap pemudik saat dalam perjalanan, seluruh jajaran Polri telah melakukan persiapan pencegahan yang optimal, sehingga para pemudik merasa nyaman selama mudik dan balik.

Ia mengatakan, untuk menjaga keamanan para pemudik terutama yang menggunakan jasa kereta api, akan ditempatkan petugas dari kepolisian di sepanjang jalur kereta, sehingga aksi sabotasea, terorisme, atau kejahatan lainnya dapat diantisipasi.

Petugas, katanya, juga telah mendirikan posko keamanan di terminal dengan personel kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk mengantisipasi aksi pembiusan yang kerap terjadi di tempat tersebut selama Lebaran.

"Masing-masing kepala polda telah melakukan segala persiapan arus mudik dan balik, baik mengenai antisipasi titik-titik rawan kriminalitas, antara lain di stasiun, terminal, ataupun titik rawan lainnya," katanya.

Ia mengatakan, secara umum kondisi jalur mudik di wilayah Jawa Tengah, terutama jalur pantai utara, 90 persen telah baik dan layak dilalui pemudik pada Lebaran 2011, meskipun ada beberapa titik yang bermasalah namun sekarang masih perbaikan.

"Secara keseluruhan, baik jalan angkutan umum ataupun jalur kereta api telah siap dilalui pemudik," katanya.

Ia mengemukakan, wilayah Jawa Tengah merupakan titik lelah pemudik, terutama yang menempuh perjalanan melalui jalur darat, sehingga rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.

"Wilayah Jateng merupakan titik lelah perjalanan pemudik, sehingga memerlukan adanya tempat-tempat istirahat yang nyaman bagi pemudik atau mengoptimalkan sejumlah tempat umum seperti SPBU sebagai tempat istirahat," katanya.

Freddy Numberi mengatakan, secara keseluruhan kesiapan menghadapi arus mudik Lebaran di Jateng sudah cukup baik, baik jalur angkutan umum maupun kereta api telah siap.

Terkait dengan meningkatnya jumlah pemudik bersepeda motor, Freddy mengimbau agar pemudik membawa motornya menggunakan jasa kereta api sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

"Armada kereta api untuk mengangkut pemudik sekaligus motornya telah kami siapkan, bahkan bagi pemudik yang membawa motornya tidak dikenakan biaya tambahan, hanya membayar satu tiket," katanya.

Ia mengatakan, kereta api yang mengangkut pemudik sekaligus sepeda motornya dari Jakarta akan berhenti dan menurunkan penumpang di Stasiun Semarang, selanjutnya para pemudik membawa keluar kendaraannya masing-masing untuk melanjutkan perjalanan ke kota tujuan.

"Langkah tersebut sebagai upaya untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya," katanya.

Ia mengharapkan, masyarakat ikut berpartisipasi dalam melakukan pengamanan, baik arus mudik maupun balik Lebaran sehingga semuanya dapat berjalan aman dan tertib.
(ANT-281/M029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011