Jakarta (ANTARA) - Perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama (TBS) Electrum, bersama Pertamina, Gogoro, dan Gesits memperluas uji coba komersial penggunaan kendaraan listrik roda dua yang akan terus dikembangkan secara bertahap hingga ribuan unit di sepanjang tahun 2022.

"Dengan uji coba komersial motor listrik untuk digunakan oleh mitra driver Gojek, kami bisa mendapatkan berbagai insight dari mitra driver dan penumpang atau konsumen, seperti misalnya terkait operasional kendaraan listrik termasuk pengalaman dalam berkendara, penghematan hingga kemudahan penggantian baterai sebagai sumber daya kendaraan," kata Direktur Electrum dan CEO serta Co-Founder Gojek Kevin Aluwi dalam konferensi pers daring, Selasa.

Kevin melanjutkan, kolaborasi ini akan memanfaatkan masing-masing keahlian dari keempat perusahaan untuk makin mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.

Baca juga: Kemenhub apresiasi Gojek dan TBS bangun ekosistem kendaraan listrik

Electrum akan bertindak sebagai integrator dan pengembang ekosistem kendaraan listrik, dengan memanfaatkan kehadiran Gojek di Indonesia dan keahlian TBS di sektor energi.

Sementara, Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga akan menyediakan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU yang tersebar di kawasan Jakarta Selatan.

Hal ini didukung oleh Gogoro sebagai penyedia inovasi teknologi penukaran baterai dan motor listrik, dan Gesits menyediakan motor listrik beserta infrastrukturnya.

Kevin mengatakan, Gojek sebagai bagian dari Grup GoTo memiliki komitmen nol emisi karbon yaitu menjadi platform karbon-netral dan menargetkan armadanya 100 persen kendaraan listrik di 2030.

TBS yang berbagi komitmen yang sama pun berencana mentransformasi usahanya menjadi green business dengan fokus pada pengembangan dan investasi di bidang renewable energy and clean business.

Baca juga: Gojek dan TBS kolaborasi bangun ekosistem kendaraan listrik roda dua

"Keikutsertaan Pertamina dan Gesits sebagai BUMN dalam kolaborasi strategis ini akan berperan sangat penting," kata Kevin.

Adapun Pertamina, sebagai pemain utama sektor energi di Indonesia, berkomitmen terus mendukung rencana Pemerintah melakukan transisi energi. Ini dilakukan melalui perluasan jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (Battery Charging Station) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (Battery Swapping Station).

Pertamina akan memanfaatkan hasil uji komersial ini untuk mendapatkan bisnis model terbaik terkait Battery Swapping Station.

Sebelumnya, Gojek bersama Electrum dan Pertamina telah melakukan uji coba komersial tahap satu motor listrik. Hasilnya, pemanfaatan motor listrik dapat diterima dengan baik oleh mitra driver dan konsumen.

Di sisi mitra driver, mereka bisa melakukan penghematan biaya operasional hingga 30 persen atau mencapai Rp500-700 ribu dalam sebulan. Mitra driver dan konsumen juga merasa motor listrik lebih nyaman karena memiliki tarikan yang lebih halus dan tanpa suara bila dibandingkan dengan motor berbahan bakar minyak.

Baca juga: Pertamina: Pengembangan ekosistem EV harus inklusif

Baca juga: Ekosistem EV berperan dalam pencapaian target emisi karbon 2030

Baca juga: Erick upayakan kerja sama motor listrik GESITS dengan Gojek dan Grab
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022