Produksi tekstil PT Sritex sebanyak 70 persen di ekspor dan sisanya 30 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Nilai ekspor tekstil dari PT Sritex untuk ke Amerika Serikat rata-rata pertahun mencapai 300 juta dolar Amerika Serikat sedangkan ke
Solo (ANTARA News) - Peluang tekstil Indonesia di pasar internasional sekarang ini masih bagus dan tidak kalah dibandingkan dengan prodak serupa asal negara China dan India. "Untuk harga di pasar internasional sekarang ini bersaing, tetapi kita masih menang dalam kualitas".

"Perusahaan kami untuk meraih peluang pasar itu sekarang juga telah melakukan pengembangan usaha dengan modal yang ditanamkan sebesar 20 juta dolar Amerika Serikat," kata Direktur Garment PT Sritex Solo Iwan Kurniawan Lukminto, di Solo, Sabtu.

Pabrik tekstil PT Sritex di Sukoharjo yang menempati lahan seluas 150 hektare kini dikembangkan lagi untuk bagian pemintalan benang, tenun dan bagian garment, untuk pembangunan dibagian tersebut seluruhnya menelan dana 20 juta dolar Amerika Serikat.

Pengembangan pabrik tersebut untuk pembangunannya sampai sekarang telah selesai 90 persen dan akan mampu menyerap tenaga kerja di bagian pemintalan benang sebanyak 2.500 orang, tenun 1.500 orang dan dibagian garment sebanyak 2.500 orang. Sementara ini jumlah karyawan total di pabrik tekstil PT Sritex di Sukoharjo itu tercatat 18.000 orang.

Produksi tekstil PT Sritex sebanyak 70 persen di ekspor dan sisanya 30 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Nilai ekspor tekstil dari PT Sritex untuk ke Amerika Serikat rata-rata pertahun mencapai 300 juta dolar Amerika Serikat sedangkan ke Eropa mencapai 200 juta dolar Amerika Serikat.

Menyinggung mengenai Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) Ke -66 yang bersamaan dengan HUT PT Sritex ke 45, Iwan mengatakan akan menggelar upacara bendera yang akan diikuti oleh seluruh karyawannya sebanyak 18.000 orang.

PT Sritex dalam acara tersebut juga memberikan bantuan sebanyak 1000 paket senilai Rp75 juta yang disalurkan lewat Solo Bersama Selamanya yang nantinya akan diberikan kepada mereka yang tidak mampu.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011