Kalau mau SBY mundur, lantas siapa yang akan menggantikan SBY. Desakan itu saya nilai tidak memberikan solusi sama sekali
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, seharusnya tokoh-tokoh nasional membantu pemerintah, bukan malah meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mundur sebagai presiden yang terpilih melalui pemilu langsung.

"Kalau mereka mengaku sebagai tokoh nasional, seharusnya tahu tentang konstitusi dan reformasi adalah kesepakatan bersama. Sebaiknya tokoh-tokoh nasional itu membantu pemerintahan guna menyelesaikan masalah bangsa, bukan membuat masalah," kata Nurhayati, Jakarta, Selasa.

Tokoh nasional itu, tambahnya, seharusnya juga memberikan ketauladanan kepada masyarakat dimana saat ini ketauladan dirasakan tidak ada lagi.

Ia menambahkan, desakan mundur terhadap Presiden SBY dari tokoh nasional itu juga dinilai tidak solutif. "Kalau mau SBY mundur, lantas siapa yang akan menggantikan SBY. Desakan itu saya nilai tidak memberikan solusi sama sekali," ujar dia.

Kalau ada anggapan bahwa SBY gagal dalam memimpin negeri ini, tentu ada indikator dan tolak ukur yang bisa dijadikan dasar dari desakan tersebut.

Sebanyak 45 tokoh nasional mendesak DPR RI untuk segera mengambil langkah politik guna mengakhiri kekuasaan yang menyandera rakyat. Kepemimpinan Soesilo Bambang Yudhoyono terbukti gagal dan tidak patut menyelenggarakan negara dan kekuasaan pemerintah, sehingga semakin menjauh dari cita-cita para pendiri bangsa.

Dari 45 tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya KH Ali Yafie, KH Cholil Badawi, Mulyana W Kusuma, Sri Palupi, Anwar Nasution, Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarso, Amir Daulay,  Hariman Siregar, Sukardi Rinakit, Letjen (Purn) Soerjadi Sudirja, Adnan Buyung Nasution, dan Soegeng Sarjadi.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011