Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal AS, Intel, saat ini bersiap menyelesaikan negosiasinya untuk membeli perusahaan semikonduktor asal Israel bernama Tower Semiconductor dengan nilai sebesar 6 miliar Dolar AS atau setara Rp85,8 triliun.

Kesepakatan itu akan dinyatakan berhasil atau tidak pada pekan depan dan jika berhasil maka Intel akan memperluas pasar penjualan chip miliknya.

Melansir Reuters, Selasa, Intel ingin memasuki pasar pembuatan chip dengan kontrak bersaing dengan perusahaan asal Taiwan yaitu TSMC.

Selama ini pasar pembuatan chip dengan kontrak didominasi oleh TSMC termasuk di tengah masalah global krisis semikonduktor.

Intel nampaknya memilik Tower Semiconductor karena saat ini perusahaan itu memiliki kinerja yang meningkat, terlihat dari sahamnya di lantai bursa AS melonjak hingga 53 persen.

Sama seperti TSMC, Tower Semiconductor juga mengkhususkan diri pada pembuatan chip yang digunakan untuk industri otomotif, seluler, medis, dan penerbangan.

Secara keseluruhan perusahaan itu memiliki nilai pasar sebesar 3,6 miliar dolar AS atau setara Rp51.5 triliun di perdagangan saham.

Rencana memperbesar kapasitas bisnis Intel terlihat dari keputusan lainnya di Januari 2022.

Intel secara gamblang menyatakan rencananya menginvestasikan 100 miliar dolar AS atau setara Rp1,4 kuadraliun (Rp1.431 triliun) untuk mendirikan perusahaan chip di Ohio sebagai perusahaan chip terbesar di dunia.

Pengumuman itu juga diiringi ambisi Intel untuk mengurangi ketergantungan industri di AS kepada para pembuat chip dari Asia.

Baca juga: Kendaraan swakemudi Intel Mobileye ditargetkan beroperasi pada 2024

Baca juga: ASUS hadirkan Vivobook Pro 15 OLED dengan prosesor intel generasi 11

Baca juga: Intel luncurkan chip khusus blockchain

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022