sepuluh jenasah ini akan diserahkan kepada pihak PT NHM sebagai penanggung jawab, yang kemudian dikembalikan kepada keluarga masing-masing...
Manado  (ANTARA News) - Sepuluh jenazah korban helikopter jatuh milik Nyaman Air, yang disewa kontraktor pertambangan PT Nusa Halmahera Mineral (NHM), Maluku Utara, di Gunung Dua Saudara, Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (3/8), akan disemayamkan di pangkalan TNI-AU setempat.

Komandan Pangkalan Udara TNI-AU Sam Ratulangi, Letkol Penerbang Joudy Koloay, di Manado, Kamis mengatakan, semua jenasah akan disemayamkan di instalasi militer itu.

"Nantinya setelah disemayamkan, sepuluh jenasah ini akan diserahkan kepada pihak PT NHM sebagai penanggung jawab, yang kemudian dikembalikan kepada keluarga masing-masing," ujarnya.

Para penumpang helikopter naas tersebut adalah Adrian Aird (departemen maintanance underground), Zainudin Ahmad (departemen IT), Dian Rimba Rudi (departemen explorasi), Roy Nawawi (departemen projeck kencana), Edi Purnomo (pilot), Humaidi (enginer), yang semuanya warga negara Indonesia.

Sementara empat warga negara Australia adalah Barry Tom Limpson (departemen maintanance underground), Roelof Roodth (departemen underground mining), Dion Rennie (departemen underground mining) dan Wilson Yosua (departemen explorasi).

Di RSU Kandouw, sudah ada empat keluarga korban yang menunggu yakni keluarga Zainudin Ahmad, keluarga Edi Purnomo (pilot), keluarga Adrian Aird, keluarga Roy Nawawi serta keluarga Wilson Yosua.

Koloay mengatakan, satu jenasah asal Manado yaitu Roy Nawawi, pihak keluarga dapat langsung membawanya ke rumah kediaman.

"Sedangkan empat jenasah asal Australia dan lima jenasah asal Pulau Jawa, akan dikirim melalui pesawat udara," katanya.

Dari informasi keluarga Adrian Aird, kemungkinan jenasahnya akan dibawa ke Desa Treman Kabupaten Minahasa Utara, karena istrinya adalah warga Treman.

Koloay mengatakan, batas waktu pengiriman jenasah ini hanya dua hari sejak hari ini Kamis (4/8) hingga Jumat (5/8).

"Kalau sudah lewat dua hari, akan menunggu waktu keberangkatan pesawat berikut, karena jadwal pesawat hanya dua hari hingga besok," ujarnya.
(ANT239/B)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011