Jakarta, 1/8 (ANTARA) - Untuk memberikan dukungan dan kemudahan bagi nelayan saat melaut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad bekerjasama dengan pihak swasta dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), akhir pekan ini meluncurkan pelumas mesin (oli) murah bagi nelayan. Dihadapan ratusan pengurus daerah HNSI Fadel menyatakan, peluncuran NO1L atau Nelayan Oil ini merupakan pelumas mesin kapal yang didedikasikan untuk nelayan di Indonesia. "Selain memberikan masa pakai pelumas yang lebih lama, Nelayan Oil juga ramah lingkungan dengan tingkat emisi yang rendah", ujar Fadel.

     Menurut Fadel, dengan menggunakan oli yang baik dan berkemampuan tinggi maka diharapkan mesin kapal tetap dalam kondisi prima. "Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pendapatan nelayan adalah konsumsi BBM saat melaut. Apabila kualitas mesin kapal nelayan dalam kondisi yang prima, maka konsumsi BBM dengan sendirinya akan semakin irit sehingga keuntungan nelayan dari melaut menjadi lebih tinggi."Dengan oli yang berkualitas baik, murah,dan mudah dijangkau maka diharapkan nelayan dapat semakin sejahtera dan berpendapatan yang cukup", terang Fadel.

     Disamping kerap kesulitan dalam mendapatkan BBM saat akan melaut, nelayan juga acapkali sulit menemukan pelumas mesin yang baik bagi kapal mereka. Selain itu, harga pelumas mesin kapal  yang beredar saat ini memiliki harga yang sulit untuk dijangkau nelayan. Ironisnya, minimnya suplai pelumas mesin kapal ini seringkali dimanfaatkan orang-orang yang hanya ingin mencari keuntungan semata dengan mengedarkan pelumas palsu yang dapat memperpendek usia mesin kapal nelayan.

     "Dengan peluncuran oli ini, maka satu persatu masalah dapat terselesaikan" ucap Fadel. Terkait dengan kelangkaan BBM subsidi bagi nelayan, Fadel mengungkapkan, pihaknya telah mengajukan BBM bersubsidi bagi nelayan sebanyak 2,5 juta kiloliter pertahun, namun demikian hanya 700 ribu kiloliter yang disetujui Pertamina, dan BPH Migas atau sekitar 30 persen dari total yang diajukan. "Saat ini ada beberapa tempat yang tidak memiliki suplai BBM, list tempat-tempat tersebut sudah saya serahkan kepada Pertamina dan saya minta untuk segera diisi", kata Fadel.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr.Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)


 


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011