Jakarta (ANTARA News) - Polusi udara di Jakarta masih memprihatinkan bahkan mereka yang berada dalam mobil berpenyejuk udara  tidak bebas dari polus, ungkap  studi Universitas Indonesia dengan US-Asia Enviromental Partnership (US-AEP)

"Jadi jangan pernah merasa nyaman dulu jika sudah berada di dalam mobil berpenyejuk dan kaca tertutup rapat," kata Asisten deputi  Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Bergerak Kementerian Lingkungan Hidup , Linda Krisnawati, di sela-sela Indonesia International Motor Show  2011, Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, penelitian UI dengan US-AEP tahun 2005 di Jakarta menyebutkan bahwa konsentrasi polutan partikulat (PM10) dan CO di kota itu berada di atas standar yang ditetapkan.

Data yang dihasilkan menunjukkan bahwa polusi udara terhirup oleh responden ketika mereka berangkat ke tempat kerja,  sekolah, maupun ke semua tujuan.

"Juli 2006 Jakarta memang sudah bebas dari timbal, tapi Indonesia masih tercemar zat-zat lainnya, dan ini berkaitan dengan jenis bahan bakar kendaraan yang digunakan," ujar dia.

Terkait dengan upaya menurunkan tingkat polusi udara pemerintah mempersiapkan bahan bakar dengan kualitas emisi rendah Euro3 yang segera dipasarkan awal 2012.
(V002/A023)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011