Bogor (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak hadir di ruangan tempat pelaksanaan upacara penutupan Rakornas Partai Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu malam.

Yudhoyono berada di lokasi Rakornas untuk memberikan pembekalan kepada sejumlah kader pada pukul 15.30 WIB. Media massa tidak boleh meliput pembekalan itu.

Pembekalan itu berlangsung sekitar satu jam. Setelah itu, rangkaian acara Rakornas ditunda untuk beberapa saat.

Sekitar 30 menit kemudian, pembawa acara mengumumkan bahwa upacara penutupan Rakornas segera dimulai. Para kader Partai Demokrat kemudian menuju ruang penutupan.

Sejumlah petinggi Partai Demokrat hadir di ruangan itu, kecuali Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro, dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Jhonny Allen Marbun duduk bersebelahan di deretan kursi paling depan.

Namun, berdasar pengamatan, Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng duduk di deretan kursi yang lain.

Rakornas itu ditutup lebih awal oleh Anas Urbaningrum. Padahal, berdasarkan agenda Rakornas, Yudhoyono dijadwalkan hadir dan menutup Rakornas pada pukul 19.30 WIB.

Terkait perubahan itu, sejumlah kader Partai Demokrat menyatakan hal itu bukanlah hal yang luar biasa.

Ketua Divisi Informasi dan Komunikasi Partai Demokrat, Andi Nurpati menjelaskan Yudhoyono sudah memberikan pembekalan kepada kader.

"Untuk menutup itu cukup ketua umum saja," katanya ketika ditemui setelah Rakornas.

Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro menegaskan tidak ada alasan khusus terkait perubahan agenda itu.

"Tidak ada alasan spesial. Makasih-makasih," katanya.

Menurut dia, kehadiran Yudhoyono saat pembekalan kader sudah cukup. "Tadi kan sudah hadir. Tadi sudah cukup. Terimakasih..terimakasih," katanya.

Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin mengatakan, jadwal bukanlah sesuatu yang kaku dan tidak bisa diubah.

"Bisa saja diubah lah," katanya.(*)

(F008/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011