Jakarta (ANTARA) - PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI) optimistis kinerja dan pencapaian perusahaan pada 2022 lebih baik ketimbang 2021 dengan melihat sejumlah faktor pendukung yang positif bagi industri otomotif nasional.

“Kami tetap melihat 2022 adalah tahun yang penuh optimisme. Harusnya lebih optimis ketimbang 2021. Kami percaya pasar otomotif secara umum dan pasar kendaraan komersial tetap tumbuh menggembirakan,” ujar Vice President Director IAMI Jap Ernando Demily dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Ia memaparkan, beberapa faktor pendukungnya yakni berlanjutnya kebijakan pemerintah berupa diskon pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM) untuk kendaraan di bawah Rp200 juta. Kebijakan itu akan berkontribusi positif bagi industri otomotif seperti pada 2021.

Faktor pendukung lainnya adalah makin membaiknya harga komoditas batu bara, kelapa sawit, dan nikel, serta meningkatnya industri cold chain saat pandemi.

Selanjutnya, menurut Ernando, proyek infrastruktur pemerintah yang mulai berjalan kembali, termasuk adanya faktor perkembangan industri e-commerce yang tahun 2021 mencapai lebih dari Rp400 triliun, naik 51 persen dari 2020.

“Makanya, kami optimistis pasar kendaraan niaga tetap akan tumbuh,” ujar Ernando saat Isuzu Media Gathering 2022, yang digelar secara daring, Rabu.

IAMI pun menargetkan tahun ini bisa meraih peningkatan pangsa pasar untuk segmen ELF sebesar 25 persen, Giga 14 persen, dan Traga 35 persen.

Ernando menjelaskan, tahun 2021 lalu, segmen ELF mencetak rekor tertinggi dengan pangsa pasar 23,2 persen, Giga 13 persen, dan Traga 30,7 persen.

“Angka ini dibarengi produksi yang meningkat 80 persen di tahun 2021, dengan total produksi 32.819 unit,” kata dia.

Dari produksi itu, selain untuk pasar domestik, juga diekspor ke tujuh negara dengan volume kendaraan 5.005 unit atau naik 41 persen dibandingkan 2020 yang 3.554 unit. Ia juga optimistis, tahun 2022 ini ekspor kendaraan Isuzu bisa meningkat dengan target 6.486 unit.

Ernando melanjutkan, faktor pendukung positif lainnya adalah adanya produk terbaru All New Isuzu MU-X 4x4 dan D-Max dengan mesin 1.900 cc, yang membidik konsumen pertambangan, perkebunan, minyak dan gas, serta perusahaan rental.

Di tambah lagi, kekuatan Isuzu menyambut kebijakan pemerintah terkait implementasi Euro4 yang akan menjadi faktor pendukung positif lainnya.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Marketing IAMI Attias Asril mengatakan, untuk memenuhi standar Euro4, kendaraan wajib menggunakan common rail.

“Sejak kami menggunakan mesin commonrail tahun 2011, tidak pernah ada masalah dalam penggunaan bahan bakar solar untuk kendaraan Isuzu,” katanya.

Saat ini, tiga jenis kendaraan Isuzu, 90 persennya memiliki sparepart yang sama jika mengadopsi standar Euro4 nantinya.

Attias menambahkan, kendaraan dengan standar Euro4, selain menghasilkan emisi gas buang lebih baik, juga lebih irit 10-12 persen ketimbang jenis sebelumnya yang berstandar Euro2.

Sementara itu, Chief Operation Officer PT Astra International Tbk-Isuzu Sales Operation (Astra Isuzu) Yohanes Pratama mengatakan, Isuzu selalu peduli pada kebutuhan konsumen. Termasuk saat menghadirkan produk baru MU-X dan D-Max dengan mesin 1.900 cc yang lebih kompak, namun tenaga lebih besar mencapai 150 PS.

“Customer concern pada operasional cost. Ini menjadi salah satu keuntungan Isuzu. Dengan power lebih besar, tetapi fuell consumption lebih irit, tentu akan mengurangi operasional cost,” ujarnya.

Baca juga: Airlangga: Regulasi insentif pajak otomotif dan properti difinalisasi
Baca juga: Gelaran IMX 2022 padukan unsur otomotif dan gaya hidup
Baca juga: Kemenparekraf gandeng IMI kembangkan industri pariwisata otomotif

 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022