Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Duta Besar Mesir bekerjasama untuk meningkatkan minat masyarakat pada program Keluarga Berencana (KB).

“Kami senang menyambut kembali partisipasi Mesir dalam program pelatihan kami. Kami juga berharap Indonesia juga bisa melihat inovasi program berkembang di Mesir,” kata Deputi Bidang Pelatihan Penelitian dan Pengembangan BKKBN Muhammad Rizal M. Damanik dalam keterangan tertulis BKKBN yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Rizal menyebutkan, berbagai program yang inisiatif telah dikembangkan seperti mengembangkan mahasiswa Peduli Stunting (Penting) guna meningkatkan kesadaran mengenai stunting. Terdapat pula Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang ditargetkan untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, calon pengantin serta keluarga yang memiliki risiko stunting.

Baca juga: Enam provinsi capai angka stunting lebih 30 persen pada 2022

Kemudian untuk mendorong kerja sama Selatan-Selatan, BKKBN sudah mengembangkan tujuh pelatihan tematik di delapan provinsi terpilih yakni Proyek Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) di DI Yogyakarta dan Bali dan manajemen rantai pasokan di Sulawesi Selatan.

Selain itu pihaknya turut mengembangkan KRR di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan, tokoh agama islam di Jawa Timur, pengelolaan data mikro seperti survei keluarga di DKI Jakarta dan Jawa Tengah, program KB post partum di Jawa Timur dan Sulwesi Selatan serta mengadakan pelatihan pelayanan KB secara komprehensif di Rumah Sakit Universitas Indonesia DKI Jakarta dan Rumah Sakit Sardjito DI. Yogyakarta

Ia turut menambahkan sejak tahun 1989, sekitar 123 delegasi dari Mesir telah mengikuti pelatihan terkait program KB dan pembangunan keluarga yang diadakan BKKBN termasuk tentang kesehatan reproduksi.

Baca juga: KPPPA soroti iklan makanan kemasan ubah pola makan anak dalam keluarga

Duta Besar Indonesia untuk Mesir Luthfi Rauf mengatakan bahwa ikatan historis kedua negara yang kuat telah diterjemahkan ke dalam kolaborasi dalam berbagai bidang kerja sama.

Seperti lebih dari 10.000 mahasiswa Indonesia menjalankan pendidikan di Mesir, yang rata-rata kuliah di Universitas Al-Azhar. Pada bidang ekonomi, kedua negara saling melengkapi dan perdagangan terus naik meskipun sedang mengalami pandemi COVID-19

Terbukti dari penguatan perdagangan bilateral kedua negara, yang mencapai USD 1,63 miliar pada periode Januari hingga November 2021 atau meningkat 53,52 persen, dibandingkan Januari hingga November 2020.

Luthfi menambahkan pada Hari Keluarga Berencana Internasional 26 September 2021, Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Mesir mengumumkan tingkat penggunaan metode KB naik menjadi 58,5 persen dari total wanita usia subur pada akhir tahun 2020.

“Pada periode Januari-Agustus 2021, Kementerian Kesehatan Mesir telah meluncurkan 58 konvoi kampanye KB di 174 desa, yang termasuk dalam program Hidup Layak (Hayah Karima),” kata Luthfi.

Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Mohamed Moguib Sultan mengatakan program pemberdayaan perempuan di Mesir menyasar pada perempuan dalam kelompok usia antara 18-45 tahun guna membantu mereka mencari pekerjaan dan mencari nafkah.

“Melalui proyek-proyek kecil dan menengah dibiayai pemerintah untuk perempuan yang berkomitmen bersedia menggunakan metode keluarga berencana dan mereka juga akan dilatih tentang proses manajemen dan membantu merencanakan perekonomian mereka untuk masa depan,” katanya.

Baca juga: BKKBN: Perbaikan gizi jadi urgensi pada 1.000 HPK turunkan kekerdilan

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022