Pemerintah daerah harus segera bertindak melakukan tanggap darurat, selain masalah keselamatan manusia juga masalah kebutuhan pangan tetap berjalan normal.
Manado (ANTARA News) - Sejumlah warga di Kota Tomohon dan sebagian di Kabupaten Minahasa sangat membutuhkan bantuan masker untuk menutupi hidung mereka dari tebaran debu vulkanik dari Gunung Lokon.

"Bertebarannya debu vulkanik Gunung Lokon tentunya membahayakan kesehatan kita, sehingga masker sangat penting bagi warga," kata Den Pinontoan, salah satu warga Tomohon, Jumat.

Menurut Den Pinontoan, pasokan bantuan masker dari pemerintah daerah dan sejumlah organisasi kemasyarakatan kepada warga dinilai tidak mencukupi dan tidak terjangkau secara keseluruhan.

Apalagi gunung api teraktif itu baru saja meletus kembali dengan kekuatan lebih besar pada Kamis (14/7) pukul 23.30WITA sempat membuat warga panik.

"Bayangkan saja letusan Gunung Lokon itu dengan semburan debu vulkanik bisa jangkau keberadaan kami di Tanawangko, Kabupaten Minahasa," ujar John Pangemanan.

Pangemanan berbaharap masker untuk menutupi kesehatan melalui jalur pernapasan dan mulut itu segera disalurkan, karena ini membahayakan bagi saluran pernapasan dan paru-paru bagi setiap manusia.

Bahkan masyarakat mulai khawatir dengan letusan itu mengancam ketersediaan pasokan pangan, yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

"Pemerintah daerah harus segera bertindak melakukan tanggap darurat, selain masalah keselamatan manusia juga masalah kebutuhan pangan tetap berjalan normal," tandas Pangemanan.

Sebelumnya, laporan diterima pemerintah daerah dari Pos Pemantau Gunung Lokon bahwa, fase kritis sempat dialami pada malam hari itu setelah terpantau ada 60 kali gempa vulkanik dalam dan 30 kali gempa vulkanik dangkal dari dalam perut gunung, dengan amplitudo 0,5-4mm.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulut Recky Tumanduk mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi pengungsi di beberapa lokasi setelah letusan Gunung Lokon.

Sementara bantuan masker bagi warga disalurkan melalui Dinas Kesehatan, Palang Merah Indonesia dan beberapa organisasi lainnya, langsung kepada warga.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011