Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali menginstruksikan kepada pimpinan Pondok Pesantren Umar bin Khatab di Desa Sila, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB untuk membuka akses bagi pihak berwajib, terutama polisi, untuk melakukan pemeriksaan terkait peledakan bom di pesantren itu.

"Jangan halangi pihak polisi untuk memeriksa lokasi kejadian," imbau Suryadharma Ali seusai melantik pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Agama di Jakarta, Selasa.

Menag dengan nada terkejut mengatakan, di negara ini tak satu pun yang dapat menghalangi tugas kepolisian untuk mengusut suatu perkara. Terlebih di lingkungan Pondok Pesantren. Karena itu ia minta peristiwa ledakan bom di Ponpes tersebut segera diusut.

"Pengusutan harus dilakukan," imbaunya.

Terkait dengan itu ia minta jajaran Kementerian Agama setempat, termasuk para pengasuh pondok Ponpes Umar bin Khatab di Desa Sila, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB segera mengambil langkah-langkah untuk membuka akses bagi polisi setempat untuk melakukan pengusutan.

Sebelumnya diberitakan bahwa kepolisian Polda NTB mengamankan 11 orang yang diduga terkait ledakan bom di Pondok Pesantren Umar bin Khatab pada Senin (11/7) sekitar pukul 15.30 Wita.

"Benar telah terjadi ledakan bom di Ponpes kepunyaan Ustad Umar bin Khatab, hari ini diamankan 11 orang," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam di Jakarta, Selasa.

Selain mengamankan 11 orang, polisi juga menyita barang bukti berupa beberapa panah dan parang.

Anton mengatakan para penghuni Ponpes Umar bin Khatab itu tidak menginginkan polisi masuk ke pesantren tersebut, guna menyelidiki kejadian ledakan itu.

Jenderal polisi bintang dua itu, menuturkan polisi berupaya melakukan pendekatan preventif dengan pengurus ponpes agar bisa masuk ke lokasi sejak Senin (11/7) malam.

Anton menambahkan Polres setempat sudah mensiagakan personil dari Pengendalian Masyarakat (Dalmas) sebanyak dua pleton terdiri dari Brimob dan pasukan gabungan yang dibantu TNI.

Sebelumnya, ledakan bom terjadi di Ponpes milik Ustad Umar bin Khatab yang menewaskan seorang pengajar sekaligus bendahara ponpes, Suriyanto alias Firdaus.

Anton menjelaskan dugaan sementara terdapat bom rakitan yang digunakan untuk menyerang polisi.

"Makanya polisi ke dalam ponpes pun diusir-usir," ujar Anton.

(T014/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011